Museum Nasional yang berada di Jalan Medan Merdeka Barat Jakarta Pusat menyimpan banyak benda-benda bersejarah. Tak sedikit benda pusaka yang dipajang di museum ini memiliki kisah seram di baliknya.
Salah satunya misteri mengenai arca atau patung Bhairawa yang terdapat di bagian utama di dalam gedung museum bergaya klasikisme ini.
Dari sejarah yang melekat, patung raksasa setinggi 4,41 meter dengan berat 4 ton ini menggambarkan Bhairawa, dewa raksasa perwujudan Dewa Siwa dan Budha.
Konon arca ini perwujudan dari Raja Adityawarman yang menganut Budha Tantrayana.
Ditemukan di Sungai
Ditemukan di Padang Roco Sumatera Barat, tepatnya di aliran sungai Batanghari, arca ini menggambarkan sosok petinggi kerajaan.
Perawakannya tinggi besar, berdiri tegak memakai mahkota, gelang tangan dan juga kalung. Di tangan kanannya membawa belati dan tangan kirinya memang mangkuk.
Arca ini konon dibuat pada abad ke-14 dan pada tahun 1937 di bawa ke Museum Nasional. Saat ini bagian alasannya terlihat retak karena sempat dipakai penduduk untuk mengasah parang dan membuat lesung atau lumpang menumbuk padi.
Simbol Upacara Berdarah
Ada kisah mengerikan dari mangkuk yang terdapat pada arca ini. Kisah ini konon berhubungan dengan salah satu upacara Buddha Tantrayana untuk mencapai titik tertinggi.
Upacara ini membolehkan kebebasan. Mulai dari makan sepuasnya, menari sepuasnya, minum darah sepuasnya hingga bersetubuh sepuasnya.
Baca juga: Arca Dwarapala, Patung Penjaga Pintu Terbesar di Dunia Ga Bisa Dipindah Pakai Alat Berat
Adapun dalam praktiknya, mangkuk yang dipegang Bhairawa digunakan sebagai tempat minum darah. Biasanya upacara diadakan di lapangan terbuka dan dengan tengkorak yang ada di bawah kaki Bhairawa menunjukkan ia telah banyak mengorbankan manusia.
Baca juga: Arca Dwarapala, Patung Penjaga Pintu Terbesar di Dunia Ga Bisa Dipindah Pakai Alat Berat
Museum Terbesar di Asia Tenggara
Selain kisah mengerikan yang terdapat pada arca Bhairawa, pengunjung yang mampir ke museum terbesar di Asia Tenggara ini juga bisa bersantai di ImersifA yang merupakan ruang imajinasi.
Di ruangan ini pengunjung bisa menyaksikan video mapping berdurasi 30 menit yang menampilkan sejarah Indonesia.