Cerita Mistis Gerbong Kereta Jenazah Milik Keraton Surakarta, Ternyata Baru Sekali Dipakai

- Kamis, 22 Desember 2022 | 16:17 WIB
Gerbong jenazah Surakarta (Z Creators/Ari Welianto)
Gerbong jenazah Surakarta (Z Creators/Ari Welianto)

Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat punya sebuah gerbong kereta jenazah. Gerbong tersebut berada di Alun-alun Kidul Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat sisi barat.

Gerbong jenazah ini dipesan langsung oleh Raja Keraton Kasunanan Surakarta, Paku Buwono (PB) X. Dibuat di Belanda antara tahun 1905-1910. 

"Ini dipesan sekitar tahun 1905-1910. Pembuatannya itu di Belanda dan dipesan langsung oleh PB X," terang Pemerhati Sejarah dan Budaya, KRMT Nuky Mahendranata Nagoro.

-
Gerbong kereta jenazah PB X (Z Creators/Ari Welianto)

Selama proses pembuatannya, Raja Keraton PB X selalu memberikan masukan untuk desain dan bentuk keretanya.

"Sinuhun selalu memberikan masukan desain dan bentuknya, jadi sesuai yang diinginkan. Baru selesai itu sekitar tahun 1914," ungkap dia.

Setelah selesai, gerbong dikirim ke Surakarta pada 1915 lewat Semarang. Selanjutnya dibawa ke Surakarta lewat jalur rel dan berhenti di Stasiun Jebres.

"Dikirim dari Belanda tahun 1915 menuju Semarang. Dari Semarang lalu dibawa ke Surakarta, sementara disimpan di Stasiun Jebres dulu sebelum dibawa ke keraton," katanya.

Gerbong jenazah hanya dipakai sekali

-
Gerbong kereta jenazah hanya dipakai sekali (Z Creators/Ari Welianto)

Gerbong jenazah ini hanya dipakai satu kali saja, yakni untuk mengantar jenazah PB X dari Keraton Kasunanan Surakarta menuju permakaman di daerah Imogiri, Yogyakarta.

"Hanya sekali dipakai oleh Sinuhun, tapi beliau sudah meninggal. Saat masih sugeng (hidup), tidak pernah memakai," ujar dia.

Menurutnya, gerbong ini dipesan khusus buat Sinuhun PB X sebelum meninggal. Karena dahulu, saat keraton berada di Kartasura atau Surakarta ketika ada raja yang meninggal dibawa lewat jalur darat menuju Imogiri (Yogyakarta) dengan jalan kaki.

-
Gerbong kereta jenazah di Alun-alun Kidul (Z Creators/Ari Welianto)

Dahulu, ada beberapa pos pemberhentian dari jalur Surakarta menuju Imogiri. Ada sendang juga buat salat atau mencuci, setelah selesai melanjutkan perjalanan lagi.

"Ada sekitar 3-4 pos, salah satu pos itu lokasi yang menjadi Keraton Yogyakarta. Dulu di sana pos pemberhentian jenazah dari Kartasura atau Surakarta," jelasnya.

Dengan pertimbangan itu, Sinuhun PB X mempunyai inisiatif untuk memesan gerbong jenazah. 

Pertimbangannya jika naik kereta kencana akan memakan waktu lama, apalagi saat itu sudah ada jalur kereta api yang dirintis PB X. 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Fakta dan Mitos Tahun Kabisat yang Kamu Harus Tau

Rabu, 28 Februari 2024 | 12:25 WIB
X