Ini Alasan Mengapa Gempa Turki-Suriah Begitu Mematikan

- Minggu, 12 Februari 2023 | 15:39 WIB
Kondisi kota terdampak gempa di Hatay, Turki (REUTERS/Kemal Aslan)
Kondisi kota terdampak gempa di Hatay, Turki (REUTERS/Kemal Aslan)

Gempa berkekuatan 7,8 SR yang mengguncang Turki dan Suriah telah menewaskan hingga setidaknya lebih dari 21 ribu orang, menurut laporan Reuters, Jumat (10/2/2023).

Dengan pusat gempat berada di dekat kota Nurgadi, selatan Turki, gempa yang mengguncang pada Senin (6/2/2023)  sekitar pukul 04.15 waktu setempat itu telah merobohkan banyak bangunan hingga ribuan orang terperangkap di dalamnya.

Dengan korban tewas yang terus bertambah, ini menjadikan gempa Turki-Suriah menjadi salah satu gempa yang paling mematikan sejak gempa Tohoku, Jepang pada 2011 silam yang memicu Tsunami dan bencana nuklir hingga menewaskan hampir 20 ribu orang.

Sementara itu, ini menjadi gempa yang paling mematikan kedua di Turki dalam satu abad terakhir, setelah gempa Erzincan pada 1939 yang menewaskan hampir 33 ribu orang.

Lalu, apa alasan mengapa gempa Turki-Suriah ini begitu mematikan?

Baca Juga: Dahsyatnya Gempa Turki Tewaskan 21 Ribu Orang, Bangunan Hancur Lebur

Tanah yang lunak

-
Gempa di Turki (REUTERS/Umit Bektas)

Dilansir Live Science, Turki tenggara dan Suriah barat laut rentan terhadap aktivitas seismik yang berbahaya karena terletak di persimpangan tiga lempeng tektonik besar, Afrika, Anatolia, dan Arab yang tumbukan dan benturannya menyebabkan gempa bumi.

Gempa yang baru saja terjadi berasal dari Patahan Anatolia Timur, di mana bagian lempeng Arab dan Anatolia terkunci bersama oleh gesekan. Setelah beberapa dekade perlahan-lahan menarik diri ke arah yang berlawanan.

Setelah patahan pecah, dampak bencana gempa diperbesar oleh beberapa faktor. Sesar Anatolia Timur mengular di bawah wilayah berpenduduk padat dan bersifat dangkal yakni hanya 18 km di bawah permukaan bumi.

Dan begitu gedung-gedung berguncang, tanah sedimen lunak di wilayah itu membuatnya berguncang lebih keras dan lebih mungkin runtuh daripada jika fondasinya bertumpu pada batuan dasar. 
Menurut USGS, tanah Nurdagi cukup lembab untuk mengalami pencairan dalam jumlah yang signifikan, berperilaku lebih seperti cairan daripada padatan selama guncangan hebat gempa.

Baca Juga: Gempa M 5,4 Guncang Papua, Polri Fokus Evakuasi Korban

Terjadi saat dini hari

-
Gempa di Turki (REUTERS/Umit Bektas)

Alasan lain mengapa gempa ini begitu mematikan adalah kekuatan bangunan dan waktu terjadinya gempa. Karena terjadi pada dini hari, sebagian besar orang masih tertidur dan hanya memiliki sedikit kesempatan untuk melarikan diri dari bangunan yang runtuh.

Selain itu, banyak di antara penduduk yang tinggal di atas bangunan yang tidak kuat menahan guncangan gempa.

"Sulit untuk menyaksikan tragedi ini terungkap, terutama karena kita sudah lama mengetahui bahwa bangunan di wilayah tersebut tidak dirancang untuk tahan gempa," kata David Wald, seorang ilmuwan di US Geological Survey (USGS), dalam sebuah pernyataan.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Fakta dan Mitos Tahun Kabisat yang Kamu Harus Tau

Rabu, 28 Februari 2024 | 12:25 WIB
X