Saat perayaan Tahun Baru Imlek, banyak kerabat ataupun sanak saudara dari etnis Tionghoa yang berbondong-bondong saling memberikan angpao dan juga kado.
Namun ternyata, tidak sembarang kado yang bisa mereka berikan saat Imlek, lho! Sebab, deretan hadiah ini disebut sebagai pantangan karena dipercaya dapat membawa nasib sial dan pertanda buruk.
Penasaran apa saja jenis kado yang dilarang untuk diberikan saat Tahun Baru Imlek? Dirangkum Indozone, berikut lima jenis kado imlek yang dinilai membawa pertanda buruk:
1. Jam Tangan
Benda pertama yang merupakan pantangan saat Tahun Baru Imlek adalah jam tangan. Sebab, karakter China dari jam tangan (song zhong) memiliki pengucapan yang sama dengan 'menghadiri ritual pemakaman' (song zhong).
Baca Juga: Danielle NewJeans Dibully Netizen Korea Gara-Gara Sebut Imlek 'Chinese New Year'
2. Sepatu
Pemberian hadiah berupa sepatu juga merupakan suatu bentuk kesialan atau pertanda buruk. Diketahui, bahasa China dari sepatu (xié) terdengan persis seperti nasib buruk atau 'jahat' (xié).
3. Buah Pir
Pemberian buah pir mungkin saja adalah hal yang biasa, namun lain halnya dengan warga etnis Tionghoa. Sebab, pengucapan pir dalam bahasa China (lí) sangat mirip dengan kata 'berpisah' (lí)
Baca Juga: Mengintip Proses Pembuatan Dodol Cina dan Kue Keranjang Legendaris Ny Lauw
4. Payung
Hampir sama seperti buah pir, payung (bahasa China: sàn) juga dilarang untuk diberikan saat perayaan Imlek karena pengucapannya mirip dengan kata 'putus' (sàn).
5. Sesuatu yang Berkaitan dengan Angka 4
Sudah menjadi rahasia umum jika angka empat dianggap sebagai angka sial bagi masyarakat Tiongkok. Sebab dalam bahasa China, bunyi pelafalan angka empat (sì) sangat persis dengan kata 'kematian' (sì).
Itulah tadi deretan kado atau hadiah yang dilarang untuk diberikan saat perayaan Tahun Baru Imlek. Jangan sampai memberikan benda-benda tersebut kepada teman dan kerabatmu, ya!
@nihao0o Kalian Imlek Suka Kado Apa ?! #fyp #faktataiwan #faktaunik #kadoimlek #tahunbaruimlek #tiktoktaiwan #tiktokindonesia
? ???? - ??? - ???
Penulis: Antika Fahira