Sebuah jalan alternatif sepanjang 2,6 km yang masuk area Jl. Pleret-Pathuk atau Jalur Cinomati sempat viral karena dihapus dari aplikasi Google Maps saat libur Natal dan Tahun Baru lalu. Jalur ini berpangkal di pertigaan Dusun Cegokan RT 002, Kelurahan Wonolelo, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, DIY dan berujung di Tugu Terong, Dusun Kebo Kuning, Desa Terong, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Karena penasaran mengapa Jalur Cinomati dihapus dari aplikasi Google Maps, Z Creator Eko Haryanto menelusuri jalur ini awal Januari 2023 atau pekan lalu.
Setelah menyusuri Jalur Cinomati, Eko Haryanto mendapati fakta bahwa jalur ini didominasi tanjakan curam dan tikungan tajam, setiap hari ramai dilewati pengguna jalan dari arah Bantul menuju wilayah Gunungkidul. Jalurnya juga didominasi jalanan sempit dan banyak tikungan yang sangat tajam.
Dari pangkal hingga ujung jalur Cinomati ini ditemui banyak rambu peringatan dan imbauan, di antaranya adalah "peringatan hati-hati anda memasuki daerah rawan longsor", kemudian ada peringatan "turunan tajam dan tikungan berkelok" hingga imbauan untuk menggunakan gigi rendah. Semua rambu-rambu peringatan dan imbauan itu dipasang sebelum titik rawan kecelakaan di Jalur Cinomati ini.
Karena berbahaya dan sering menyebabkan kecelakaan, jalur ini dijaga para relawan dan polisi setiap hari libur. Hal inilah yang menjadi alasan Jalur Cinomati sempat dihapus sementara dari aplikasi Google Maps.
"Iya Mas karena kalau Jalur Cinomati ini semakin ramai kan semakin berbahaya, dari info Polres Bantul yang juga berjaga di sini pas libur Nataru kemarin Jalur Cinomati ini dihapus dulu dari Google Maps, jadi kalau ada yang mencari jalan alternatif dari Pleret ke Patuk atau sebaliknya Google Maps tidak akan memunculkan jalur ini, sampai keadaan kondusif dan jalan relatif normal seperti hari biasa baru jalur ini bisa muncul lagi di Google Maps." Ungkap Andik, seorang relawan yang menjaga Jalur Cinomati.
Selain dijaga sama polisi, sejumlah relawan juga berjaga di Cinomati. Andik, misalnya. Ia selalu berjaga di jalur tanjakan tajam sambil membawa balok kayu.
"Kalau pas libur Lebaran dan momen mudik itu relawan dibantu Polsek Pleret siang-malam bergiliran menjaga tanjakan Cinomati ini Mas, tugasnya siaga membantu pengguna jalan yang lewat, kita menyiapkan balok-balok kayu ini untuk ganjal mobil yang tidak kuat nanjak." Kata Andik.
Kecelakaan maut di Jalur Cinomati
Andik menambahkan meski rambu dan imbauan suddah terpasang di Cinomati, nyatanya kecelakaan masih sering terjadi, terutama untuk kendaraan matic.
"Kecelakaan paling sering terjadi ya di tanjakan yang paling tinggi ini mas yang sering dijaga relawan, paling sering itu kecelakaan motor matic remnya blong seperti tahun 2019 yang lalu pengendara motornya sampai tewas, terus mobil yang baru pertama kali lewat sini dan belum hapal tanjakan di sini kayak yang barusan terjadi tadi ada mobil keluarga kecelakaan dengan mobil pengangkut ayam potong di tanjakan ini." Ujar Andik.
Karena jalur alternatif ini sangat berbahaya untuk dilewati, para pengendara hendaknya betul-betul memastikan kendaraan dalam kondisi yang prima sebelum melewati Jalur Cinomati. Pengendara juga harus mempelajari jalur ini sebelum melintasinya.
Artikel Menarik Lainnya:
Nyeleneh! Kedai Ini Jual Nasi Goreng Kuah Susu Topping Keju, Rasanya Gimana?
Rumah Mewah Ibu Eny dan Tiko Jadi Tempat Selfie Sampai Ngonten Dadakan
