Ilmuwan China, Xiaodong Song dan Yi Yang dari China's Peking University belum lama ini mengungkap kalau inti bumi telah berhenti dari putaran biasa dan mulai berputar ke arah yang berlawanan.
Hasil studi mereka yang dimuat dalam jurnal Nature Geoscience telah menganalisis gelombang seismik dari gempa bumi sehingga didapatkan perubahan pada inti bumi.
Dikutip dari laporan AFP, studi baru itu mengungkap kalau inti dalam Bumi yang padat, sebuah bola besi panas telah menghentikan putarannya dan mulai berputar ke arah yang berlawanan.
Kemungkinan perubahan arah ini telah terjadi pada siklus periodik yang berlangsung sekitar 60 hingga 70 tahun.
Sehingga penemuan ini mungkin memecahkan misteri lama tentang iklim dan fenomena geologis yang terjadi pada jangka waktu yang sama dan memengaruhi kehidupan di bumi.
Meski begitu, temun ini masih menjadi perdebatan. Tak sedikit ilmuwan yang kalau inti dalam Bumi tidak pernah benar-benar berhenti.
Baca juga: Mari 'Menggali' Klaim Ilmuwan Tentang Inti Bumi yang Disebut Dunia Baru Tersembunyi
Jika pun ada ketidakseimbangan kecil dalam tarikan gravitasi dan elektromagnetik, itu hanya akan memperlambat atau membalikkan rotasi inti dalam Bumi. Sebab hal itu menjadi bagian dari siklus tujuh dekade dan titik balik sebelum yang terdeteksi pada awal 1970.
Dampak Perubahan Inti Bumi
Sementara itu, Xiaodong Song dan Yi Yang keukeuh mengatakan kalau mereka menemukan rotasi inti dalam bumi hampir berhenti sekitar tahun 2009 dan kemudian berbalik ke arah yang berlawanan.
"Kami yakin inti dalam berotasi, relatif terhadap permukaan bumi, bolak-balik, seperti ayunan. Satu siklus ayunan adalah sekitar tujuh dekade", yang berarti arahnya berubah kira-kira setiap 35 tahun,” bunyi laporan AFP.
Mereka juga meyakini perubahan itu sebelumnya terjadi pada awal 1970-an dan memperkirakan perubahan berikutnya akan terjadi pada pertengahan 2040-an.
Baca juga: Penelitian Terbaru Ungkap Fakta Mengerikan Soal Bocornya Inti Bumi
Para peneliti mengatakan rotasi ini kira-kira sejalan dengan perubahan dalam apa yang disebut "panjang hari" variasi kecil dalam waktu yang tepat yang dibutuhkan Bumi untuk berputar pada porosnya.
Sejauh ini tak ada dampak berarti dari perubahan inti bumi bagi kehidupan manusia. Namun para peneliti percaya ada hubungan fisik antara semua lapisan bumi, dari inti ke permukaan.
