Kerutan memang gak selalu dialami oleh usia dewasa dan manula aja, loh. Terkadang, kita yang masih muda pun bisa mengalami kerutan di wajah alias penuaan dini.
Sinar matahari merupakan penyebab utama kerutan pada wajah. Maka dari itu, ahli dermatologi menyarankan kita untuk selalu menggunakan Sunscreen atau tabir surya untuk mencegah kerutan.
Tapi, gak sedikit juga nih yang lebih tertarik untuk melakukan treatment suntik anti-keriput untuk kecantikan yang lebih maksimal tanpa kerutan. Namun, kamu harus tau efek jangka panjangnya loh.
Baca Juga: Tak Takut Dianggap Aneh, Joe Jonas Pamer Botox di Bagian Ini untuk Pria
Pasalnya, selain membuat wajah kamu bebas kerutan, tapi kandungan toxin saat kamu suntik anti-keriput akan bermain dengan antibodi dan resistensi tubuh kamu, seperti yang dijelaskan Dr. Lis Surachmiati Suseno, SpDV(K) berikut,
"Yang ditakutkan adalah resistensi, ga ada efek lagi. Kalau tujuan penggunaannya sekedar kecantikan ya tinggal ganti obat ganti cara. Tapi yang tidak diinginkan jika di masa mendatang dia perlu (Botulinum Toxin) karena suatu penyakit lain dan sudah terjadi resistensi walau rendah, itu jadi masalah," ujar dr. Lis Surachmiati dalam acara pengenalan Produk BoNT-A dari Merz Aesthetics.
Nah, untuk kamu yang masih muda yang memiliki kerutan, perlu gak sih melakukan suntik anti-keriput?
Baca Juga: Hair Botox, Salah Satu Perawatan Rambut yang Bisa Kamu Coba Ladies
"Tidak perlu kecuali ada penyakit yang mau ditangani dan perlu persetujuan orangtua, cukup gunakan sunscreen saja untuk melindungi kulit dari sinar matahari," tutur dr. Lis dalam kesempatan yang sama.
Nah, sudah paham kan guys? Melakukan treatment suntik anti-keriput boleh-boleh saja jika dirasa kamu sudah benar-benar memerlukannya. Perlu diingat ya, antibodi kamu berperan penting dalam merespon toxin atau obat dalam suntikan tersebut.
Semoga bermanfaat!
