Saat pandemi Covid-19 kulit kering menjadi salah satu masalah kulit yang paling sering muncul. Penyebabnya karena frekuensi mencuci tangan yang lebih sering dan paparan terhadap AC yang menjadi lebih tinggi karena menghabiskan waktu di rumah. Padahal kulit kering bisa membuat seseorang lebih rentan terhadap bakteri atau infeksi
Kurangnya kelembapan membuat kulit mudah pecah-pecah sehingga menciptakan jalan masuk bagi mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan jamur. Selanjutnya kondisi ini dapat menimbulkan masalah baru pada kulit.
Penggunaan sabun dan hand sanitizer yang mengandung alkohol juga bisa menyebabkan iritasi hingga menjadi dermatitis atau eksim berkepanjangan.
Menurut spesialis kulit-dermatologi kosmetik, dr Lilik Norawati, Sp.KK, FINSDV, FAADV, kulit kering tidak bisa diabaikan. Oleh karenanya penggunaan pelembap sangatlah penting. Termasuk sehabis mencuci tangan.
"Pilih pelembap yang sesuai kondisi kulit, yang mampu memperbaiki barrier kulit, yang dapat menggantikan lipid permukaan kulit. Frekuensi tidak dibatasi, sesuai kebutuhan. Hindari pelembap yang mengandung pewangi dan bahan artificial lain seperti pewarna," ujar dr Lilik dalam diskusi online 'Menjaga Kulit Sehat dan Lembap Selama Pandemi Covid-19' yang diselenggarakan NOROID, Selasa (12/5/2020).
Masalah kulit lain yang muncul adalah jerawat. Salah satu penyebabnya karena stres berada di rumah saja dan penggunaan masker. Bagi mereka yang memiliki masalah kulit ini, dr Lilik menyarankan penggunaan pelembap wajah yang mengandung pseudo-ceramide.
Bahan pseudo-ceramide dapat memperbaiki dan memperkuat lapisan kulit. Struktur dari bahan ini menyerupai lapisan lemak natural pada kulit manusia. Ini membuat ketika digunakan lebih cepat diserap dan tidak terasa lengket di kulit. Pelembap berbahan dasar pseudo-ceramide juga dapat digunakan untuk kulit kering dan sensitif.
"Beberapa penelitian mengatakan, pseudo-ceramide digunakan untuk jerawat ringan. Kalau dikombinasikan dengan obat racikan dokter, hasil terapi menjadi lebih cepat untuk mengatasi jerawat dan peremajaan kulit," pungkas dr Lilik.