Batik dan Kain Tenun Jadi Cindera Mata KTT G20 yang Dibawa Kepala Negara, Ini Maknanya!

- Kamis, 17 November 2022 | 12:43 WIB
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo berfoto bersama dengan Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping dan pendampingnya Madam Peng Liyuan (Dok. Setneg)
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo berfoto bersama dengan Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping dan pendampingnya Madam Peng Liyuan (Dok. Setneg)

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang merupakan puncak acara rangkaian Presidensi G20 Indonesia telah berlangsung di Bali, yakni pada 15-16 November 2022. Ada sisi yang menarik dalam perhelatan KTT G20 Indonesia kali ini. 

Untuk menyambut para Pemimpin Negara G20 dan delegasi yang hadir dalam pertemuan tingkat tinggi ini, Indonesia sebagai tuan rumah telah menyiapkan sejumlah cindera mata khas Indonesia.

Salah satunya busana dari kain atau wastra Indonesia yang nantinya akan dikenakan oleh para ketua delegasi selama KTT G20 berlangsung.

-
Batik Tiga Negeri Pekalongan (Dok. Setneg)

Baca Juga: Wamenparekraf Angela Tampil Anggun Dibalut Kebaya Hitam dan Kain Tenun Bali di G20

Di gelaran KTT G20 Bali, ada dua jenis kain tradisional yang menjadi pilihan cinderamata, yakni Batik Tiga Negeri Pekalongan dan Kain Tenun Ikat Catri Klungkung Bali.

Batik Tiga Negeri adalah batik yang tergolong batik pesisir. Batik ini memiliki ciri khas dengan warna cerah yang mencerminkan keceriaan dan kegembiraan. Batik ini disebut sebagai batik mahakarya pembatik peranakan Cina di wilayah pesisir utara Jawa dan Solo.

Kain nusantara lainnya dari Indonesia yang sudah dipersiapkan adalah Kain Tenun Ikat Catri Klungkung Bali. Kain tenun ikat merupakan kain khas Bali yang mencerminkan keindahan alam, flora, dan fauna Bali serta sarat dengan nilai seni dan filosofi yang kaya warna dan simbolisme.

Inspirasi keindahan flora yang berupa bunga, putik, dan tanaman rambat nusantara digubah dan diterjemahkan dalam karya tenun ini ke dalam pola-pola hiasan tegas yang dibuat berulang-ulang dan mengalir yang disebut pepatran. 

-
Kain Tenun Ikat Catri (Dok. Setneg)

Baca Juga: Adu Outfit 5 Ibu Negara di KTT G20 di Bali, Mana yang Paling Kece?

Ornamen pepatran mengandung unsur budaya adi luhung yang melambangkan sebuah paradoks kehidupan yang harus diselaraskan dan diseimbangkan sehingga tercapai kebahagiaan dan kesejahteraan dunia.

Kain Tenun Ikat Catri Klungkung Bali sepenuhnya dikerjakan menggunakan tangan para terampil penenun Desa Gelgel, Klungkung Bali dan alat tenun tradisional sehingga setiap corak kainnya unik dan tidak ada yang sama antara satu dan lainnya. 

Wastra nusantara ini merupakan hasil inovasi desain dari Putu Agus Aksara Diantika. Kain tenun ikat yang dibuat dengan teknik tenun ikat tanpa meninggalkan keaslian kain endek klungkung.
 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

4 Dampak Penggunaan Make Up Saat Berolahraga

Rabu, 20 Maret 2024 | 06:05 WIB
X