Desainer Indonesia Bikin Tas Tangan dari Tulang Punggung Manusia

- Selasa, 14 April 2020 | 13:15 WIB
Tas yang terbuat dari tulang punggung manusia. (Instagram/@byarnoldputra)
Tas yang terbuat dari tulang punggung manusia. (Instagram/@byarnoldputra)

Desainer asal Indonesia Arnold Putra menghebohkan jagat mode dunia dengan membuat desain tas tangan yang terbuat dari tulang punggung manusia.

Tas yang dirilis pada tahun September 2016 lalu ini dibanderol seharga Rp78,5 juta. Keunikan dan keberanian Arnold ini pun mendapat kritikan pedas dari warganet.

Tulang punggung manusia tersebut diklaim didapatkan dari surplus medis yang ada di Kanada. Dalam keterangan foto yang diunggah oleh @byarnoldputra ini menjelaskan bahwa tas tangan tersebut terbuat dari lidah buaya dan tulang punggung utuh milik seorang anak kecil yang menderita osteoporosis.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by @byarnoldputra on

Mengutip laman Insider, Selasa (14/4/2020), tas yang telah diunggah beberapa tahun silam itu sebelumnya tidak mendapat perhatian berlebih. Namun, sejak pertengahan Maret 2020 lalu seorang mahasiswa bernama Maxim mengunggah postingan Arnold di laman Twitter @wqbisabi.

Setelah itu, barulah tas tangan milik Arnold Putra viral dan diperbincangan masyarakat dunia. Para ahli osteopati anak yang dihubungi pihak Insider pun menyatakan bahwa benar tas tangan yang dipegang Arnold merupakan tulang punggung manusia asli. Namun, struktur dan bentuk tulang punggung yang katanya milik seorang anak kecil belum bisa dipastikan secara rinci.

Dalam sebuah website distributor Inggris The Unconventional menjelaskan kepemilikan Arnold akan tulang punggung manusia tersebut. Dijelaskannya, bahwa Arnold telah menukar sejumlah barang mewah yang ia miliki dengan benda unik yang berasal dari suku kuno.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by @byarnoldputra on

Bila dilihat dari aku Instagram pribadinya @arnoldputra, ia memang terlihat kerap mengunggah perjalanan ke sejumlah destinasi.

"Tulang punggung manusia ini didapatkan dari tempat medis di Kanada. Butuhkan perjanjian dengan sebuah perusahaan berlisensi untuk membeli spesimen manusia sebagai surplus dan obat-obatan," kata Arnold Putra.

Bahkan penjualan dan pembelian tulang manusia dianggap legal dan itu sudah banyak terjadi sejumlah negara, salah satunya Amerika Serikat.

Ia juga menambahkan bahwa sebetulnya, tas tangan tersebut belum selesai dibuat. Masih dibutuhkan beberapa kali uji coba, agar lidah buaya bisa mendapatkan tekstur yang lebih kenyal dan rata.

"Belum sampai finishing, saya butuh beberapa waktu lagi untuk menyempurnakannya," pungkasnya.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

4 Manfaat Menggunakan Masker Rambut Secara Rutin

Rabu, 17 April 2024 | 12:30 WIB

7 Cara untuk Cegah Bibir Kering dan Pecah-pecah

Senin, 15 April 2024 | 09:00 WIB
X