Wakil Ketua Komite Promosi Fesyen Muslim Nasional Anne Patricia Sutanto mengatakan gelaran Embracing Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) ingin memfokuskan keberagaman Indonesia lewat balutan busana muslim
"Yang kami embrace adalah nilai kebhinekaan. Tiap negara yang memakai muslim wear ada keunikan sendiri-sendiri, namun, Indonesia dengan segala kemajukan kita, bisa embrace karena tradisinya adalah majemuk dan plural," kata Anne dalam jumpa pers daring, Kamis (11/10/2021), mengutip Antara.
"Lewat inisiatif ini kita merasa dan mau nilai kebhinekakan itu hadir, karena kita adalah negara yang begitu beragam," ujarnya melanjutkan.
Anne menambahkan fesyen muslim Indonesia berpotensi untuk dapat bersaing di pasar global, antara lain karena Indonesia memiliki beragam desain dengan ciri khas budaya yang menampilkan wastra Indonesia, seperti batik, tenun, bordir, dan aksesoris (perhiasan).
Baca Juga: 3 Tahun Mengabdi, Daniel Lee Resmi Keluar dari Brand Bottega Veneta
Industri lainnya yang mendukung fesyen muslim Indonesia adalah kosmetik dan kecantikan halal.
JMFW diagendakan menjadi program tahunan Kemendag dan Kadin yang bertujuan membesarkan usaha berorientasi domestik dan ekspor dan JMFW diharapkan menjadi pagelaran fesyen muslim terbesar di dunia.
"Jakarta Muslim Fashion Week akan jadi program annual Kemendag dan KADIN. Tujuannya membesarkan sektor-sektor usaha berorientasi domestik dan ekspor, sehingga ke depannya dapat jadi muslim fashion event terbesar di dunia," kata Anne.
Ia menambahkan, pihaknya siap mendukung akselerasi dunia usaha serta membangun kekompakan ekosistem dari hulu ke hilir dalam inisiasi JMFW sebagai pusat fesyen muslim dunia.
Rangkaian acara Embracing JMFW 2021 antara lain fashion show yang menampilkan 36 jenama fesyen muslim dan diskusi perkembangan fesyen mode di Indonesia.