Pandemi virus corona (Covid-19) telah memengaruhi sejumlah sektor, termasuk sektor ekonomi. Di tengah situasi seperti sekarang ini, banyak orang yang mulai menghemat pengeluarannya. Tapi di sisi lain ada pula yang secara tak sadar menjadi lebih boros karena membeli hal-hal yang kurang penting.
Salah satu pemicunya karena memiliki banyak waktu untuk browsing, bermain media sosial, dan melihat-lihat barang di situs e-commerce. Kebiasaan itu bisa mendorong seseorang membeli sesuatu yang sebenarnya tak dibutuhkan. Melansir dari Pink Villa, Senin (11/5/2020), inilah empat barang yang sering dibeli namun sebenarnya hanya menghambur-hamburkan uang :
1. Produk Makeup yang Jarang Digunakan
Alat makeup adalah barang yang paling sering dibeli oleh perempuan. Tak jarang perempuan membeli lebih dari satu produk makeup yang sama.
Ada yang beralasan membeli produk tersebut karena sedang diskon atau packaging yang menarik. Padahal sebenarnya produk makeup tersebut tidak digunakan secara teratur. Bahkan ada yang sampai lupa pernah membelinya hinnga akhirnya malah terbuang sia-sia.
2. Peralatan Olahraga
Walaupun sekarang kebanyakan orang berdiam diri di rumah, bukan berarti mereka melupakan rutinitas berolahraga.
Beberapa ada yang sengaja membeli peralatan olahraga agar latihannya lebih maksimal karena tidak bisa berkunjung ke gym untuk sementara. Akan tetapi, tak sedikit yang malah cenderung menghindari rutinitas latihan di rumah ketika sudah membeli alat olahraga.
3. Barang untuk Keterampilan Baru
Guna menghalau kebosanan selama berada di rumah saja, beberapa orang mencoba mengasah keterampilan baru.
Namun terkadang hal ini membuatnya menjadi impulsif untuk membeli barang-barang yang dianggap bisa mengasah keterampilan tapi sebenarnya belum dibutuhkan. Sebab bisa saja baru beberapa kali mencoba melakukan ternyata tidak suka dengan keterampilan tersebut.
4. Barang Dekoratif untuk Rumah
Selain mencoba keterampilan baru, ada pula yang berpikiran untuk mengusir rasa bosan dengan mengubah dekorasi rumah atau ruangan. Hal ini mendorong untuk membeli barang-barang untuk dekorasi.
Kebanyakan memilih barang yang desainnya terlihat unik dan lucu. Padahal belum tentu barang tersebut cocok untuk di rumah atau ruangan. Apabila tidak cocok, akibatnya barang dekoratif hanya dibiarkan begitu saja menjadi benda tak terpakai.
