Kabar mengejutkan datang dari dunia politik Indonesia. Politisi muda perempuan, Tsamara Amany mengundurkan diri sebagai pengurus maupun sebagai kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), per hari ini, Senin (18/4/2022).
"Terima kasih dari hati terdalam saya atas berbagai kesempatan yang sudah diberikan," tulis Tsamara melalui akun Twitter.
Seperti diketahui, Tsamara merupakan Ketua DPP PSI selama 5 tahun terakhir.
"Tidak ada kata yang cukup untuk mengungkapkan rasa terima kasih saya pada PSI. Selamanya, PSI akan selalu menjadi cinta pertama saya dalam politik," katanya pula.
Tsamara, 25 tahun, mengaku dirinya mundur dari PSI didasarkan atas pertimbangan pribadi.
"Saya merasa, saya membutuhkan perjalanan baru di luar partai politik," katanya.
Setelah keluar dari PSI, Tsamara ingin fokus mengabdi untuk Indonesia dengan cara yang lain.
"Salah satunya, dengan fokus menyuarakan isu perempuan, dan mengabdi untuk kepentingan perempuan," tambah perempuan kelahiran 24 Juni 1996 itu.
Terlepas dari keputusannya mundur dari PSI, Tsamara memang dikenal sebagai sosok perempuan yang mempesona.
Tidak sekadar punya paras yang rupawan, pesonanya justru menguar karena aktivismenya yang lantang dalam membela isu-isu perempuan, salah satunya menyangkut isu kekerasan seksual.
Tsamara turut berandil dalam menyuarakan Rancangan Undang-Undangan Tindak Pidana Kekerasan Seksual (RUU TPKS) yang akhirnya disahkan setelah 10 tahun diperjuangkan.
"UU TPKS adalah bukti bahwa SPEAK UP itu PENTING! Setelah 10 tahun dengan kerja keras & fokus untuk mendesak RUU ini disahkan menjadi UU, akhirnya Indonesia memiliki landasan hukum untuk korban kekerasan seksual. Jadi, speak up itu nggak percuma. Speak up bisa membuahkan hasil yg manfaat buat orang banyak!" kata perempuan yang telah menikah dua kali itu.
Tsamara merupakan anak dari pengusaha pertambangan Muhammad Abdurachman Alatas.
Pada Mei 2015, Tsamara menikah dengan seorang wartawan yakni Ismeth Alatas, namun mereka bercerai pada tahun 2017.