Dianggap Biasa, Cabut Rambut di 5 Daerah Tubuh Ini Ternyata Berbahaya

- Selasa, 25 Februari 2020 | 22:06 WIB
Ilustrasi rambut. (Pexels/Bennie Lukas Bester)
Ilustrasi rambut. (Pexels/Bennie Lukas Bester)

Berbeda dengan bulu yang hanya dimiliki oleh burung dan unggas, rambut adalah filamen protein yang hanya dimiliki oleh mamalia termasuk manusia. Rambut tumbuh pada beberapa bagian di tubuh manusia, seperti kepala, wajah, ketiak, tangan, kaki dan bagian tubuh lainnya.

Untuk mendukung penampilan, tak jarang para wanita sengaja menghilangkan rambut mereka pada bagian-bagian tertentu dengan cara dicabut. Padahal tak semua rambut boleh dicabut begitu saja karena akan memiliki efek yang kurang baik bagi tubuh.

Oleh sebab itu, yuk kenali daerah atau jenis rambut pada wanita yang sebaiknya tidak kamu cabut begitu saja.

1. Uban

-
Rambut yang tidak boleh dicabut. (Pexels/Andrea Piacquadio)

Uban tumbuh seiring dengan bertambahnya usia, itu sebabnya rambut yang berwarna putih ini seringkali membuat pemiliknya merasa tidak percaya diri. Mencabut uban bukan berarti akan membuat uban-uban yang lain tumbuh berkali-kali lipat. Karena pada dasarnya, uban muncul akibat tubuh kekurangan melanin pembuat warna hitam pada rambut, jadi bukan semata-mata karena dicabut.

Hal yang sangat dikhawatirkan saat kamu mencabut uban adalah kulit kepala akan menjadi trauma sehingga dapat menyebabkan luka dan infeksi pada kulit kepala dan rambut. Bahkan akibat terburuknya adalah dapat menyebabkan kebotakan.

2. Alis

-
Ilustrasi alis. (Pexels/Shiny Diamond)

Wanita sangat menyukai keindahan dan kerapian sehingga mereka sering berdandan untuk mendukung penampilannya. Saat berdandan biasanya wanita mencabut alis mereka sesuai dengan bentuk yang diinginkan, kemudian melukisnya agar terlihat lebih cantik.

Sama seperti uban, mencabut alis dapat menyebabkan rusaknya jaringan kulit yang akan berakibat infeksi. Pertumbuhan rambut pada alis juga akan terpengaruh secara permanen hingga menyebabkan kebotakan.

3. Kumis

-
Ilustrasi kumis. (Pexels/Johan De Jager)

Pernahkah kamu mendengar jika wanita berkumis biasanya memiliki paras yang manis? Meskipun demikian, wanita yang memiliki kumis seringkali tidak percaya diri pada penampilan mereka dan lebih memilih untuk mencabutnya.

Kumis pada wanita berbeda dengan kumis pada pria, wanita cenderung memiliki kumis dengan tekstur yang lembut dan tipis. Jika kamu mencabut kumis pada wajahmu, maka kumis akan lebih cepat tumbuh dan memiliki tekstur yang keras dan kasar.

4. Hidung

-
Ilustrasi hidung. (Pexels/Min An)

Rambut pada hidung memiliki fungsi yang sangat jelas untuk kesehatan. Rambut ini menyaring kuman dan kotoran di udara sebelum masuk ke dalam tubuh. Jika kamu mencabut rambut pada hidung, maka tidak ada lagi ‘filter’ yang mampu menyaring kuman dan kotoran di tubuhmu.

Bahkan hal terburuk adalah kuman dan kotoran tersebut menumpuk di area antara mulut dan hidung. Hal ini dapat menginfeksi otak hingga menyebabkan meningitis.

5. Ketiak

-
Rambut yang tak boleh dicabut. (Pexels/Radu Florin)

Mayoritas wanita pasti pernah mencoba untuk melenyapkan bulu ketiaknya. Padahal bulu ketiak memiliki manfaat untuk melindungi kulit dari bakteri dan racun. Mencabut bulu ketiak secara asal dapat membuat pori-pori pada ketiak membesar. Sehingga bakteri dapat dengan mudah masuk ke dalam kulit dan menyebabkan penyakit di kemudian hari.

Produk yang biasa digunakan pada ketiak juga akan lebih mudah terserap ke dalam kulit dan membahayakan tubuh. Selain itu bahaya lain dari mencabut rambut ketiak adalah menyebabkan ingrown hair, folikulitis serta hiperpigmentasi.

Ingrown hair adalah tumbuhnya rambut ke arah dalam dan dapat merusak jaringan kulit. Sementara folikulitis adalah peradangan tempat tumbuhnya rambut. Dan hiperpigmentasi adalah penyebab kulit pada ketiak berubah warna menjadi lebih gelap.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Manfaat Rosemary Oil sebagai Perawatan Rambut

Rabu, 24 April 2024 | 13:49 WIB

4 Manfaat Menggunakan Masker Rambut Secara Rutin

Rabu, 17 April 2024 | 12:30 WIB

7 Cara untuk Cegah Bibir Kering dan Pecah-pecah

Senin, 15 April 2024 | 09:00 WIB
X