Ini Alasan Mengapa Perempuan Suka 'Bad Mood' Saat PMS

- Sabtu, 2 November 2019 | 13:57 WIB
Ilustrasi/Haemophilia
Ilustrasi/Haemophilia

Hampir setiap perempuan akan menjadi sensitif atau bahkan bad mood saat menstruasi menjelang, tepatnya seminggu sampai dua minggu sebelum dimulainya menstruasi yang biasa disebut premenstrual syndrome alias PMS.

Dilansir dari WebMD, para dokter sendiri tidak tahu persis mengapa perempuan jadi lebih sensitif saat menstruasi. Kemungkinan, gejolak emosi itu merupakan efek samping pasang surut hormon sebelum dan selama siklus menstruasi.

Rasa sakit yang dirasakan saat menstruasi seperti kram, kembung, sakit punggung dan sakit kepala bisa membuat perempuan sulit fokus, sehingga membuat perempuan mengalami bad mood.

Nah berikut siklus mood menstruasi dirangkum dari berbagai sumber:

1. Masa bahagia (hari pertama sampai kelima menstruasi)

Mood di hari pertama menstruasi cukup stabil karena kadar tiga hormon yakni estrogen, progesteron, dan testosteron seimbang. Meskipun demikian, otak akan meningkatkan produksi senyawa prostaglandin yang membuat perut kram dan mual di hari-hari pertama menstruasi.

Lima hari pertama saat menstruasi, otak akan secara bertahap memproduksi lebih banyak estrogen dan testosteron yang kemudian merangsang produksi endorfin.

Endorfin adalah hormon bahagia yang bermanfaat sebagai pereda nyeri alami. Itu sebabnya berbagai gejala PMS berangsur menghilang saat menstruasi.

2. Masa subur (hari kelima sampai 14)

Di masa ini, hormon estrogen akan meningkat dan mempengaruhi bagian otak yang bernama hipocampus yang membuat daya ingat perempuan akan jadi lebih tajam dan mereka cenderung lebih cakap berkomunikasi.

Meningkatnya produksi hormon testoteron membuat perempuan lebih bergairah secara seksual. Sehingga di masa ini perempuan pandai bersosialisasi, tangkas secara mental dan berenergi.

Setelah masa subur lewat, kadar estrogen dan testosteron akan kembali turun. Saat inilah perempuan mulai merasakan mood yang pasang surut.

3. PMS (hari ke 25 hingga 28)

Saat tubuh tahu tidak ada sel telur yang dibuahi, maka tubuh akan bersiap untuk mengeluarkan sel telur lewat menstruasi. Pada masa inilah kadar progesteron dan estrogen akan menyentuh level paling rendah.

Sebagai gantinya, otak akan melepaskan hormon stres kortisol dalam jumlah tinggi yang memunculkan berbagai gejala PMS, seperti sakit kepala, sulit tidur, tubuh lesu dan kurang berenergi, hingga gejolak mood yang naik turun saat menstruasi akan tiba.

Nah untuk mengatasi bad mood yang berlebihan saat menstruasi, kamu perlu lakukan gaya hidup sehat, misalnya konsumsi makanan sehat, dan berolahraga.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

4 Manfaat Menggunakan Masker Rambut Secara Rutin

Rabu, 17 April 2024 | 12:30 WIB

7 Cara untuk Cegah Bibir Kering dan Pecah-pecah

Senin, 15 April 2024 | 09:00 WIB
X