Bahaya Make Up Bagi Anak yang Kamu Harus Tau

- Selasa, 17 September 2019 | 13:37 WIB
ilustrasi/elsoar
ilustrasi/elsoar

Anak kecil kini sudah tidak asing lagi dengan yang namanya make up. Sering kali kita melihat anak kecil sudah memakai riasan make up bak anak gadis. Hal ini tentu saja tak terlepas dari peran orang tua yang terkadang sengaja memakaikan riasan di wajah anaknya.

Tapi taukah kamu, ternyata make up bagi anak kecil sangat berbahaya. Dokter Lynn Chiam, pakar kulit dari Children & Adult Skin Hair Laser Clinic mengatakan bahwa kulit anak kecil lebih tipis dan fungsi penghalanganya tidak sebesar kulit orang dewasa.

-
ilustrasi/brain child magazine

 

Fungsi kulit sendiri berperan sebagai penghalang merujuk pada kemampuannya menjaga kelembapan dan melindungi tubuh dari elemen yang merusak, sehingga "kulit anak lebih rentan terhadap bahan yang mengiritasi."

Ketika kulit terpapar bahan kimia yang terdapat di dalam make up bisa menyebabkan kulit kering, merah, gatal dan iritasi, kulit anak bisa jadi lebih sensitif pada hal lain, seperti air, sabun, keringat dan panas.

-
ilustrasi/CNA lifestyle

 

Proses yang sangat penting saat memakai make up ialah cara membersihkannya secara menyeluruh. Saat anak tidak membersihkan make up secara benar maka pori-pori wajah akan tersumbat dan berujung pada jerawat. Lantas bagaimana jika hanya menggunakan sedikit lip gloss dan pemulas pipi?

Meskipun hanya lip gloss dan pemerah pipi, riasan pada anak dapat berujung pada dermatitis pada kulit dan bibir. Hal ini bisa menyebabkan kulit merah-merah dan gatal. Walau hanya digunakan dalam jumlah yang sedikit, namun tetap saja bisa menimbulkan iritasi.

-
ilustrasi/central telegraph

 

Dokter menyarankan para orang tua untuk mengizinkan anaknya menggunakan make up saat anak berusia 16 tahun. Namun jika anak memiliki kegiatan yang mengharuskan wajahnya untuk dipoles make up seperti menari, sebaiknya gunakan riasan berbahan dasar bedak yang tidak dapat mengiritasi kulti seperti riasan liquid.

Hal ini juga berlaku pada penggunaan cat rambut. Orang tua harus ingat bahwa kulit kepala anak lebih sensitif dan rambutnya lebih halus. Pewarnaan rambut sebaiknya dilakukan setelah anak memasuki usia 16 atau 17 tahun.

Jika dalam keadaan terpaksa, gunakanlah cat rambut pewarna non-permanen yang mudah luntur dalam bentuk semprotan dan kapur. Pewarna ini tidak meresap seperti cat rambut, tapi hanya ada di permukaan.

-
ilustrasi/kid101

 

Lantas bagaimana dengan penggunaan cat kuku? Bahan kimia yang terdapat dalam cat kuku membuat orang tua harus mengawasi dan melarang anak untuk mewarnai kukunya, terutama bila si anak punya kebiasaan menggigit kuku atau makan dengan tangan. Jika orang tua memberi izin, dokter menyarankan untuk tidak membiarkan cat kuku ada di tangan anak lebih dari sepekan.

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini

4 Manfaat Menggunakan Masker Rambut Secara Rutin

Rabu, 17 April 2024 | 12:30 WIB

7 Cara untuk Cegah Bibir Kering dan Pecah-pecah

Senin, 15 April 2024 | 09:00 WIB
X