Celana jeans menjadi salah satu produk fashion yang sangat terkenal dan disukai banyak orang. Tidak hanya pria, wanita juga banyak suka dengan model celana ini.
Celana jeans bisa dipakai untuk banyak jenis kegiatan. Tidak sedikit pula yang memakainya saat berpetualang di alam bebas. Tapi, banyak pendapat yang menilai celana jeans dilarang atau dianggap haram ketika mendaki gunung.
Pendakian dan jeans kembali menjadi pembicaraan di kalangan penghobi wisata alam karena kejadian tewasnya 3 pendaki Gunung Bawakaraeng, Makassar pada 17 Agustus kemarin karena hipotermia. Karena itu, Indozone akan membagikan alasan mengapa kamu dilarang menggunakan celana jeans ketika mendaki gunung, mengutip situs Areioutdoorgear.co.id.
1. Menyebabkan iritasi
Pertama, dapat menyebabkan iritasi. Celana jeans yang tidak fleksibel akan membatasi pergerakan sendi dan otot-otot ketika berkontraksi. Hal ini bisa menyebabkan iritasi pada pangkal paha atau lecet akibat teksturnya yang kasar.
2. Berat saat dipakai
Kedua, kamu akan terasa berat saat memakai celana jeans. Celana jeans sendiri terbuat dari bahan yang lumayan berat. Ini akan menambah berat badan dan merepotkan pendaki. Berat celana ini akan bertambah jika terkena air atau keringat lantaran sifatnya yang sulit kering.
3. Menyerap hawa dingin
Selian menyerap air dengan cepat, produk dengan bahan jeans ini bisa menyerap hawa dingin. Apabila hawa dingin tidak segera dihilangkan dari tubuh, maka besar kemungkinan terserang hipotermia.
Berikut ini 3 hal yang harus dipertimbangkan oleh kamu. Sebagai gantinya, kamu dapat memakai celana yang mudah kering, fleksibel, nyaman dipakai, dan ringan. Bahan celana yang dapat dipakai ketika mendaki gunung adalah produk yang terbuat dari bahan ripstop nilon dan sintetis polyester.
