Brand Fashion Lokal Ini Jadikan Onde-onde dan Kue Lapis Inspirasi Koleksi Busana Terbaru

- Kamis, 9 Maret 2023 | 05:59 WIB
Koleksi busana
Koleksi busana

Salah satu brand fashion lokal, yakni Sejauh Mata Memandang meluncurkan koleksi busana terbaru yang diberi nama "Kudapan", berupa pakaian siap pakai. 

Pendiri dan Direktur Kreatif dari Sejauh Mata Memandang Chitra Subyakto menyebutkan nama koleksi busana terbarunya tersebtu terinspirasi dari sajian tradisional, yakni onde-onde dan kue lapis.

"Melalui desain yang kami hadirkan pada koleksi ini, kami juga berharap untuk bisa memberikan makna yang berkesan," ucapnya seperti dilansir dari Antara, Kamis (9/3/2023).

Baca Juga: Brand Modest Lokal Diminta Tiru Strategi Negara Lain untuk Promosi ke Pasar Fashion Dunia

Chitra mengatakan kudapan-kudapan manis merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. Onde-onde sendiri melambangkan keberuntungan dan harapan akan kehidupan yang lebih baik. Sedangkan, kue lapis memiliki filosofi harmoni kesatuan.

Koleksi ini menampilkan desain motif yang khas yaitu motif bulat-bulat dan motif garis berlapis dengan nuansa warna seperti hijau botol serta biru muda dan salem yang manis. Koleksi "Kudapan" menghadirkan warna pastel dan berbagai corak khas Sejauh Mata Memandang.

Deretan busana yang dihadirkan berupa atasan seperti kebaya panjang, kebaya pendek, baju panjang, outer, serta bawahan seperti rok lilit dan sarung serta berbagai item fesyen lainnya.

Baca Juga: Tak Takut Bersaing dengan Merek Fashion Lain, Zaskia Mecca Ungkap Rahasia Sukses Bisnisnya

Di samping itu, jenama juga turut menghadirkan pakaian berbahan kain tenun putih dengan motif samar-samar maskot ayam khas Sejauh Mata Memandang yang dibuat bekerja sama dengan UMKM dan dibuat di Kedungwuni, Pekalongan.

Menurut jenama itu, koleksi "Kudapan" sendiri dibuat melalui proses yang bertanggung jawab mulai dari pemilihan bahan, proses pewarnaan ramah lingkungan, hingga melibatkan perajin lokal.

"Koleksi kali ini diproses dengan dua teknik. Pertama, menggunakan teknik batik cap dan dibuat di desa Watukebo, Banyuwangi. Kedua, kami menggunakan teknik cetak saring tangan bekerjasama dengan UMKM asal Bali di desa Duri Puri Kauh," kata Chitra.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X