Ahli: Jerawat Dapat Sebabkan Gangguan Psikis, Ini Akibatnya

- Sabtu, 5 Juni 2021 | 06:36 WIB
Ilustrasi wajah. (Pexels/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi wajah. (Pexels/Andrea Piacquadio)

Jerawat bukan hanya tanda ada masalah pada kulit. Namun jerawat juga dapat menyebabkan gangguan psikis pada seseorang, apalagi jika jerawat tak sembuh-sembuh setelah diobati sekian lama.

Dermato Venereologist. dr. Aryani Sudharmono, Sp.KK(K) dalam webinar La Roche Posay mengatakan masalah yang paling ditakuti oleh orang yang berjerawat adalah munculnya jaringan parut atau scar.

Kemudian pada orang dengan masalah jerawat berat, dapat menyebabkan gangguan psikis.

"Pada penderita jerawat berat sering dijumpai gangguan psikologis yang gangguan utamanya adalah marah-marah, tidak ingin bertemu dengab orang atau mengurangi sosialisasi. Atau merasa frustrasi bahwa jerawatnya sudah diupayakan diobati tapi tidak sembuh-sembuh dan frustrasi ketakutan melihat bekas-bekasnya yang semakin parah," kata Aryani.

Pada seseorang yang berjerawat berat dengan jaringan parut, lanjut Aryani, gangguan psikis yang muncul bisa dari yang ringan sampai berat.

"Tapi yang berat sangat jarang. Yang berat bisa sampai upaya-upaya ingin bunuh diri," ujarnya.

Ia menjelaskan, yang harus diketahui pasien berjerawat adalah jerawat bisa dikatakan sembuh apabila sudah tidak pernah kambuh lagi, bahkan saat menjelang menstruasi maupun saat periode menstruasi.

"Kalau jerawat lamanya belum hilang misal ada satu yang besar bengkak, tidak sembuh-sembuh meski sudah disuntik artinya kambuh-kambuh lagi atau timbul jerawat di tempat lain, itu berarti jerawatnya belum sembuh. Karena jerawat itu asal mulanya dari dalam kulit, dari bagian paling dalam, kelenjar minyak," jelasnya.

BACA JUGA: Cara Memutihkan Wajah dan Menyamarkan Noda Gelap Pada Kulit

Menurutnya, jika di permukaan kulit terlihat sudah bebas dari jerawat, belum tentu di bagian dalam kulit sudah sembuh. Untuk mengobatinya, perlu kedisiplinan menggunakan obat dan kontrol ke dokter kulit secara periodik.

Senior Clinical Expert L'Oreal Research and Innovation, Audrey Gueniche  Pharm PhD menjelaskan, kesehatan kulit sangat dipengaruhi oleh mikrobioma yang seimbang. Ini karena bisa membantu menjaga, mengatur, dan memperbaiki kulit.

"Mikrobioma kulit adalah komunitas mikroorganisme yang tidak terlihat, termasuk bakteri, yang ditemukan di permukaan kulit. Mikrobioma ini bertindak sebagai pertahanan dan pelindung alami dengan membentuk perisai tak terlihat terhadap penyerang eksternal," kata Audrey.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Terkini

4 Dampak Penggunaan Make Up Saat Berolahraga

Rabu, 20 Maret 2024 | 06:05 WIB
X