Penyanyi Christina Aguilera hampir saja tidak bisa debut dengan nama aslinya. Beberapa eksekutif industri musik sempat meminta Christina mengganti nama belakangnya karena dianggap terlalu etnis.
"Saya ingat saat pertama kali saya datang, ada perdebatan besar mengenai perubahan nama belakang saya," jelas Christina, seperti dilansir Fox News.
Banyak pelaku bisnis yang menilai kalau nama belakangnya itu terlalu panjang dan rumit. Sebagian dari mereka juga mengusulkan untuk mengganti nama belakangnya itu menjadi Agee.
Namun Christina menentang rencana penggantian nama tersebut, ia tetap ingin menggunakan nama belakangnya itu. Christina juga sempat mengatakan kalau nama itu sudah ia gunakan sejak dia merintis karier sebagai bintang Disney muda.
Tak hanya itu saja, Christina juga ingin mempertahankan warisan budaya yang dimilikinya. Itulah kenapa Christina tak ingin mengubah nama belakangnya itu saat debut sebagai penyanyi.
"Menjadi orang Latina adalah bagian dari warisan (budaya) saya dan siapa saya. Saya memperjuangkan nama belakang saya sepanjang hidup saya," cerita Christina.
Kecintaan Christina terhadap budayanya tak hanya terlihat dari dia mempertahankan nama belakangnya itu, tapi juga tercermin dalam karya-karyanya.
Christina sendiri pernah masuk nominasi Grammy sebanyak 20 kali dan memiliki satu album berbahasa Spanyol Mi Reflejo, yang dirilisnya pada tahun 2000.
