Fajar Yoga dan Diandra Clara, pasangan suami istri yang fokus cari cuan di dunia thrifting fashion. Mereka menjual baju-baju murah tapi penuh gaya yang cocok untuk anak kekinian.
Menyukai thrifting fashion punya banyak keuntungan. Kamu bisa beli baju-baju murah, modis, tapi tetap bisa tampil keren. Seperti apa yang dilakukan Yoga dan Andra dalam kesehariannya.
Mereka mencari koleksi baju-baju bekas nan unik, vintage, namun penuh gaya. Sejak 2013 mereka menggeluti usaha ini.
Berawal dari iseng dan hobi koleksi fashion jadul, hingga akhirnya dapat peruntungan di dunia thrifting fashion. Le Budget, begitu nama bisnisnya yang cukup terkenal di media sosial Instagram.
"Dulu kita awalnya suka hunting kemeja yang antik-antik di pasar. Ada di beberapa tempat naju bekas, iseng main di pasar yang juga baju bekas itu, seru dan belanja terus, akhirnya malah jadi bisnis," kata Yoga saat berbincang dengan Indozone, baru-baru ini.
Lalu sang istri, Andra sendiri sangat suka dengan fashion. Apalagi dulu ia merupakan mahasiswi seni rupa atau Desain Komunikasi Visual - Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Ia dan Yoga menekuni hobinya itu. Hingga berbagai koleksi kemeja, jaket jeans, blazer hingga kebaya vintage mereka dapatkan.
Tak melulu modelnya biasa, Andra bahkan mengkreasikan jaket-jaket atau blazer dengan detail yang tak monoton.
Anda biasanya mendesain jaket dengan payet-payet yang terkesan mewah. Lalu dilepasnya jaket itu ke para pembeli loyal.
Siapa sangka, dari usaha iseng-iseng ini, Andra dan Yoga punya pembeli loyal dari kalangan penyanyi, selebriti, hingga deretan publik figur lainnya loh.
Tak jarang pula mereka punya pelanggan loyal dari kalangan pekerja, mahasiswa atau memang kolektor baju-baju vintage look.
"Malah pembelinya loyal, usianya 30 tahun ke atas suka banget vintage look Misalnya orang entertaint, penyanyi juga banyak, selebgram, banyak lainnya," tambahnya.
Soal modal, sayangnya Andra maupun Yoga tak bisa menyebutkan secara gamblang. Lantaran bisnis ini memang bisa dibilang ada pendapatan yang tak menentu.
"Soal modal, setiap barang gak bisa diprediksi, karena ini baju-baju bukan diproduksi baru. Nah ini thrifting beda-beda per baju."
