Beberapa di antara kita mungkin belum ada yang tahu apa itu bakuchiol. Ini merupakan alternatif retinol nabati yang sangat populer belakangan. Ini sangat direkomendasikan bagi orang yang menerapkan pola makan vegan.
"Bakuchiol adalah antioksidan yang ditemukan dalam biji tanaman psoralea corylifolia," kata Dendy Engelman, ahli kulit bersertifikat di New York City, dilansir Allure
"Ia memiliki sejarah panjang dalam pengobatan untuk khasiat penyembuhannya, termasuk meredakan ruam, menenangkan kemerahan, dan menyembuhkan luka," lanjutnya.
Selain itu ia juga memiliki efek serupa seperti retinol tradisional. Manfaat memasukkan bakuchiol ke dalam rutinitas perawatan kulit dapat mencakup tekstur yang lebih halus, lebih sedikit hiperpigmentasi, dan pemulihan elastisitas.
"Bakuchiol, seperti retinol, bekerja dengan meningkatkan pergantian sel, dengan demikian merangsang produksi kolagen dan menghilangkan kerutan, kelemahan kulit, dan kerusakan secara keseluruhan," jelas dokter kulit Ellen Marmur.
Meski dianggap sama, keduanya tetap memiliki perbedaan. Jika retinol dikenal sangat keras dan mengeringkan bagi mereka yang memiliki kulit sensitif, sementara bakuchiol tidak terlalu mengiritasi.
Ini semua karena sifat anti inflamasi dan antioksidan yang terbukti tidak hanya merangsang produksi kolagen tetapi juga lebih lembut pada kulit sehingga dapat ditoleransi bagi mereka yang memiliki kulit sensitif dan kering.
Tidak hanya kulit sensitif dan kulit kering saja yang aman pakai bakuchiol, karena sifatnya itu pemilik kulit berminyak dan rentan berjerawat juga direkomendasikan untuk pakai bakuchiol.
Ibu hamil dan menyusui juga aman menggunakan bakuchiol, berbeda dengan retinol.
