Seorang wanita dengan payudara ekstra jumbo yang beratnya seberat dua batu besar putus asa untuk mengumpulkan £ 7.500 atau sekira Rp137 juta untuk pengurangan bobot payudara setelah berulang kali ditolak oleh dokter dan justru diperintahkan untuk menurunkan berat badan.
Anji Chalk, menderita sakit punggung yang sangat menyiksa sehingga dia terpaksa menggunakan tongkat untuk berjalan karena beban payudaranya yang berat. Wanita berusia 22 tahun itu mengalami retak di bahunya dan harus membayar £80 atau Rp1,4 juta setiap dua bulan untuk membeli bra yang kokoh karena kawat bawahnya sering patah.
Anji memulai rencana makan sehat. Namun, Anji mengatakan ia tidak dapat berolahraga karena sakit punggung yang parah, perjalanan penurunan berat badannya terhenti.
Anji mengatakan kontrasepsi hormonal yang dia mulai lima tahun lalu menyebabkan berat badannya bertambah sehingga dia tidak dapat mengubahnya. Dokter telah sampai pada kesimpulan bahwa dia menderita gigantomastia - pertumbuhan eksponensial dari jaringan payudara yang berlebihan.
"Saya memakai ukuran 40K dan harus mengganti bra saya setiap beberapa bulan karena kawat di bawahnya putus. Saya harus menghabiskan begitu banyak uang untuk membeli bra, harganya sekitar £80 atau Rp1,4 juta untuk yang termurah. Saya tidak keluar rumah kecuali saya pergi berbelanja, tetapi setiap kali saya melakukannya, saya membawa tongkat jalan saya." ucap Anji Chalk.
"Saya berusia tujuh tahun ketika saya mulai menumbuhkan payudara. Orangtua saya mulai khawatir dan itu adalah katalis untuk menyadari bahwa saya sedang mengalami pubertas sebelum waktunya." lanjut Anji.
Anji juga mengungkapkan bahwa dirinya berada di usia sekitar 6-10 ketika sudah mengenakan bra.
"Tahun ini saya berada di titik terendah sepanjang masa dengan sakit punggung saya, saya takut itu hanya akan menjadi lebih buruk dan lebih buruk. Jika saya menjalani operasi, itu akan mengubah hidup, saya tidak tahu hidup tanpa payudara yang terlalu besar. Jika saya akan menjalani operasi ini, itu benar-benar akan mengangkat beban dari pundak saya," ucap Anji.
Para dokter mengatakan ini bukan hanya situasi dengan persendian pundak Anji, tapi jelas akibat dari bobot payudara Anji. Setelah ditolak berkali-kali oleh dokter umum, Anji, telah memutuskan untuk mengambil tindakan sendiri dan menggalang dana untuk melakukan operasi secara pribadi.
