Kulit kepala ketombe, berminyak, gatal, dan sensitif menjadi keluhan yang paling sering dirasakan seseorang. Apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya?
Dermatolog dr. Rita Maria, SpKK menjelaskan, ada berbagai faktor eksternal yang mempengaruhi masalah rambut dan kulit kepala. Seperti polusi, tingkat stres berlebih, diet yang tidak seimbang, pemakaian alat pengering rambut yang berlebihan, hingga faktor genetik.
"Semua faktor itu dapat memberi pengaruh buruk pada keseimbangan ekosistem kulit kepala. Oleh karena itu, kulit kepala menjadi perhatian utama dan mencari perawatan kulit kepala untuk mendapatkan rambut yang indah dan sehat," ujarnya saat mengedukasi masyarakat lewat laman Instagram @dokterkulitbicara.
Untuk menjaga kesehatan kulit kepala, lanjut sang dokter, keseimbangan mikrobioma adalah salah satu kuncinya. Sama seperti bagian lain di tubuh kita, kulit kepala memiliki bentuk kehidupan atau ekosistem kompleks yang tersusun atas berbagai jenis mikroorganisme.
Dijelaskan lebih lanjut, ekosistem inilah yang dinamakan mikrobioma. Keseimbangan mikrobioma kulit kepala memainkan peran besar dalam kesehatan dan kemampuannya untuk mendukung keindahan rambut.
"Ketika mikrobima di kulit kepala terganggu oleh agresi eksternal, maka rambut akan tampak kusam dan kulit kepala rentan terhadap masalah, seperti ketombe,” kata Dokter Rita lagi.
Di samping itu, ia menambahkan bahwa prebiotik dan probiotik juga dapat membantu menjaga keseimbangan mikrobioma di area kulit kepala, menciptakan kulit kepala sehat serta rambut yang kuat dan berkilau. Disebutkan sang dokter, biasanya kandungan alami itu ada di dalam serum rambut yang manfaatnya begitu melimpah.
"Kedua zat tersebut dapat sekaligus berperan sebagai perawatan tambahan untuk masalah kulit kepala seperti dermatitis seboroik, ketombe, kebotakan/kerontokan rambut," terang dia.
