Kontroversial, Iklan Uniqlo di Korea Selatan Memicu Kemarahan

- Senin, 21 Oktober 2019 | 15:55 WIB
Uniqlo (Instagram/uniqlo)
Uniqlo (Instagram/uniqlo)

Merek pakaian Jepang, Uniqlo terlibat dalam kontroversi di Korea untuk iklan kontroversial. 

Iklan tersebut diyakini orang Korea untuk membuat pernyataan politik tentang kerja paksa dan perbudakan seks pada masa perang kolonial Jepang di Semenanjung Korea.

Uniqlo menjadi salah satu korban produk Jepang yang diboikot oleh warga Korea Selatan. 

Iklan kontroversial tersebut memperlihatkan seorang perancang busana yang berusia 98 tahun dan seorang perancang busana berusia 13 tahun berbincang-bincang, gadis muda tersebut memuji gaya pakaian wanita manula tersebut dengan mengatakan, 

"Wow, ini luar biasa. Bagaimana kamu masih menggunakan gaya pakaian seusia saya?" katanya. 

Perancang yang lebih tua itu pun menjawab, 

"Saya tidak ingat sejauh itu," katanya. 

Sebuah kalimat tersebut memicu perdebatan setelah diterjemahkan ke dalam bahasa Korea, yang menyatakan, 

"Bagaimana saya bisa mengingatnya lebih dari 80 tahun yang lalu?" katanya

Banyak orang Korea percaya bahwa terjemahan itu ditujukan untuk menolak  permintaan maaf Jepang atas kekejaman pada masa perang. 

Jepang menjadikan "wanita penghibur" dan kerja paksa untuk mobilisasi perang, yang terjadi pada 80 tahun silam atau pada tahun 1939. 

Sekitar 250.000 warga Korea diperkirakan telah dipaksa menjadi pekerja paksa dan perbudakan seksual selama masa pemerintahan kolonial yang keras.

Yuji Hosaka, seorang pakar dalam hubungan Seoul-Tokyo dan seorang profesor di Universitas Sejong, percaya iklan itu bersifat politis.

"Perusahaan mengatakan itu tidak bermaksud, tetapi iklan tersebut menggambarkan implikasi yang kuat," kata Hosaka kepada YTN, Sabtu (19/10).

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini

4 Dampak Penggunaan Make Up Saat Berolahraga

Rabu, 20 Maret 2024 | 06:05 WIB
X