Tahun lalu, Alexandra Zarini, cicit pendiri Gucci, melayangkan gugatan terhadap Joseph Ruffalo yang merupakan ayah tirinya di Pengadilan Tinggi California, Amerika Sertikat. Joseph sendiri merupakan mantan suami kedua ibunya, Patricia Gucci. Dalam gugatan itu, Joseph dikatakan mencabuli Alexandra sejak berusia enam hingga 21 tahun. Dokumen itu mengungkap bahwa Patricia Gucci dan ibunya (nenek Alexandra), mengetahui kejadian itu dan berusaha menutupinya.
Beberapa bulan setelah gugatan itu, Patricia akhirnya memberikan respons dengan melayangkan sebuah mosi pada 26 April itu. Mosi itu dilakukan untuk membatalkan pemanggilan sebagai saksi atas gugatan putrinya. Dalam mosinya, Patricia membenarkan perilaku Joseph yang sangat kasar, tapi bantah tuduhan persengkongkolan u untuk membungkam Alexandra. Menurutnya, tidak ada bukti yang kuat untuk mendukung tuduhan putrinya.
Ia lantas menyerang balik Alexandra dengan menyebut klaimnya hanya didasari atas keinginan harta. Menurut mosi itu, gugatan dari Alexandra bisa memicu perhatian media dan memaksa mereka untuk memanggil lebih dari soal "warisan Gucci yang diyakini sebagai haknya".
"Menyindir bahwa saya yang harus disalahkan atas pelecehan seksual yang dilakukan oleh mantan suami Patricia pada adik perempuan saya, ketika saya sendiri dilecehkan, menunjukkan kesalahpahaman yang mendalam tentang trauma dan efek psikologis dari pelecehan seksual pada seorang anak kecil," kata Alexandra yang mengaku kecewa dengan mosi ibunya.
"Aku tidak mau traumaku diekspos kepada dunia. Aku tahu nama keluargaku akan menarik perhatian. Aku selama ini diam untuk melindungi keluarga kami dari tontonan dan perhatian publik," jelasnya.
Terlepas dari kesuksesan Gucci di industri fashion, keluarga Gucci kini sudah tidak mempunyai asosiasi bisnis dengan rumah mode asal Milan, Italia. Kepemilikan Gucci telah lama berpindah tangan ke grup fashion Kering.
