Batik Tiga Negeri merupakan batik pesisir yang menjadi salah satu cindera mata Indonesia yang diberikan kepada para pemimpin negara pada perhelatan acara KTT G20 di Bali. Pakaian ini ternyata dikerjakan secara detail selama enam bulan untuk setiap satu helai kain batiknya.
Dilansir dari laman resmi Setneg, busana batik ini dikenakan oleh para ketua delegasi pada acara gala makan malam para pemimpin negara anggota G20, pemimpin negara, dan pemimpin organisasi internasional di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK).
Dibandingkan dengan kain batik lainnya, pewarnaannya menjadi ciri khas tersendiri. Jenis batik ini mengalami proses pewarnaan yang dilakukan secara berpindah-pindah di tiga daerah.
Baca Juga: Batik dan Kain Tenun Ini Jadi Cindera Mata KTT G20 di Bali ke Kepala Negara, Ini Maknanya!
Warna merah (khas Tionghoa) dari buah Mengkudu dicelup di Lasem, warna biru (khas Belanda) dari tanaman Indigo diwarnai di Pekalongan, dan warna cokelat sogan (khas Jawa) dari tanaman Soga dikerjakan di Solo/Yogyakarta.
Tradisi batik ini telah berlangsung sejak lama dan tumbuh dan berkembang dari daerah Kedungwuni, Pekalongan. Selain dari warna-warni kain batiknya, simbol hasil akulturasi budaya asing dan budaya nusantara juga tercermin dari motif-motif yang terukir di Batik Tiga Negeri.
Pesona Batik Tiga Negeri menonjol karena kompleksitas motifnya atau coraknya. Batik ini mampu menggabungkan motif batik pedalaman (Solo dan Yogyakarta) dengan motif pesisiran (Pekalongan dan Cirebon) serta motif Peranakan Tionghoa dan motif Belanda.
Baca Juga: Outfit Pevita Pearce di Perilisan Sri Asih Dibalut Batik Indonesia Modern Cantik Badai
Ini tercermin dari ragam coraknya, seperti bunga Peony, bunga Sakura, kupu-kupu, burung Hong, dan flora dan fauna lainnya yang juga dipadupadankan dengan pakem motif batik Jawa Tengah.
Artikel Menarik Lainnya:
- Butuh Ribuan Kali Menjahit untuk Hasilkan Sehelai Batik Patchwork, Harganya Fantastis!
- Keren! Di Karanganyar Ada Kampung Batik yang Produknya Jadi Incaran Pejabat
- Gaya Ariel Tatum Pakai Batik "Sekar Simbaran" di Paris Fashion Week, Maknanya Dalam!
