Kristen Bell mengalami gejala premenstrual syndrome atau PMS yang cukup parah setiap bulan. Tetapi, dia belajar mengendalikan diri, bahkan berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia tidak akan menikah jika tidak bisa atur emosi dengan baik.
"Kami diharapkan untuk mengatur diri sendiri, dan, jika saya bertindak seperti yang saya 'inginkan' setiap kali saya sedang menstruasi, kami 100 persen tidak akan menikah," ungkapnya di podcast Armchair Expert milik suaminya, Dax Shepard, melansir The Independent.
"Saya mengatur diri sendiri, dan wanita lain juga melakukannya pada saat mereka menstruasi, dan sebagian wanita kehilangan kendali, 100 persen." lanjutnya.
PMS memberikan efek yang beragam, tetapi paling sering adalah suasana hati yang buruk pada 1-2 minggu sebelum datang bulan. Mood buruk ini bisa berhenti ketika datang bulan, ataupun bertambah parah disertai dengan gejala fisik yang timbulkan rasa tidak nyaman dan berdampak pada orang lain.
Selama podcast, dia juga mengakui PMS bagi sebagian wanita terlihat melemahkan. Tetapi, hal itu biasanya sudah diketahui karena dialami setiap bulannya, jadi sebaiknya melatih diri untuk mengendalikannya.
Di sisi lain, Shepard mengetahui bahwa tingkat PMS dari setiap orang itu berbeda-beda, hal itu berdasarkan pengalamannya pada beberapa hubungannya terdahulu. Pasangan itu hidup harmonis karena mereka saling menghargai.
Shepard mengatakan bahwa hal yang paling disukai dari istrinya adalah pola pikirnya yang positif. Dia juga mencintai Bell karena betapa baik hati sang istri. Meski kadang-kadang mengganggunya, dia menghargai bagaimana kebaikannya itu bermanfaat bagi banyak orang.
