Upaya Dermatologi Jaga Privasi Keamanan Pasien Injeksi Toksin Botulinum 

- Sabtu, 19 November 2022 | 17:22 WIB
Ilustrasi Injeksi Toksin Botulinum. (Freepik)
Ilustrasi Injeksi Toksin Botulinum. (Freepik)

Buku Pedoman Injeksi Toksin Botulinum Indonesia disusun para pakar dermatologi di Indonesia. Buku ini memudahkan dermatologi mencegah efek samping dan komplikasi dari injeksi yang tidak tepat.

Ketua Kelompok Studi Dermatologi Kosmetik Indonesia (KSDKI) dr Lilik Norawati, Sp.KK, FINSDV, FAADV mengatakan, saat ini belum ada pedoman penatalaksanaan injeksi Toksin Botulinum di Indonesia. 

"Berdasarkan hal tersebut, kami dari Kelompok Studi Dermatologi Kosmetik Indonesia (KSDKI) yang merupakan bagian dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) menghimpun para pakar yang ahli di bidang kosmetik dermatologi membuat pedoman ini,” tuturnya di BSD, Tangsel, Sabtu (19/11/2022).


 
"Semoga bersamaan dengan terciptanya pedoman ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi para praktisi kosmetik dermatologi sehingga dapat mencegah efek samping dan komplikasi yang dapat terjadi,” sambungnya lagi.

-
Peluncuran buku Pedoman Injeksi Toksin Botulinum Indonesia yang dihadiri oleh para pakar, di BSD Tangerang Selatan, Sabtu (19/11/2022). (Arvi/Indozone)

Di samping itu,  Ketua Perdoski Pusat periode 2022-2024 Dr. dr. M. Yulianto Listiawan, Sp.KK, FAADV menambahkan, puluhan tahun terakhir saat toksin botulinum masuk dan didistribusikan di Indonesia belum ada keseragaman atau pedoman mengenai hal ini. 

Sampai akhirnya lahirlah “Pedoman Injeksi Toksin Botulinum” sebagai pedoman toksin botulinum pertama yang diterbitkan oleh KSDKI dan PERDOSKI. 

Baca Juga: Mengenal Manfaat Injeksi Toksin Botulinum dalam Perawatan Estetika

Selain itu, adanya Toksin Botulinum dengan berbagai macam brand berbeda yang tentunya dapat memberikan outcome yang berbeda merupakan masalah lain yang harus dihadapi dalam praktik kedokteran Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin.

 “Terbitnya buku pedoman ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi para praktisi dalam melakukan pemilihan toksin botulinum yang tepat dan terbukti efektif dalam mengatasi masalah di bidang kosmetik estetik, maupun medik seperti penuaan (keriput), dan yang off label seperti hiperhidrosis (keringat berlebih), kulit berminyak, jaringan parut (keloid), dan nyeri paska herpes (Neuralgia paska herpes),” jelasnya. 

Dia pun menambahkan, melalui buku ini dapat juga dipelajari teknis-teknis klinis yang disesuaikan dengan tipe anatomi orang Indonesia khususnya, dan orang Asia pada umumnya. 

Baca Juga: 8 Brand Skincare Paling Viral di TikTok 2022, Sudah Punya Belum?

Sehingga pada akhirnya, dapat menumbuhkan kewaspadaan dan pengetahuan tentang pencegahan komplikasi pada pasien, dan pada akhirnya akan meningkatkan kenyamanan, keamanan, dan kepuasan pasien, serta memajukan Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin di Indonesia.

Sementara itu, Chief Representative Merz Aesthetics Indonesia Heidy Sembung ikut mendorong kepercayaan diri para dokter kecantikan dalam merawat pasien yang ingin injeksi Toksin Botulinum. 

“Salah satunya kami mendukung dengan cara peluncuran Pedoman Injeksi Toksin Botulinum pertama di Indonesia bersama Kelompok Studi Dermatologi Kosmetik Indonesia (KSDKI),” tuturnya lebih lanjut.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Manfaat Rosemary Oil sebagai Perawatan Rambut

Rabu, 24 April 2024 | 13:49 WIB

4 Manfaat Menggunakan Masker Rambut Secara Rutin

Rabu, 17 April 2024 | 12:30 WIB

7 Cara untuk Cegah Bibir Kering dan Pecah-pecah

Senin, 15 April 2024 | 09:00 WIB
X