Konsep dan Model Baju Kerja Zaman Sekarang Untuk Wanita

- Senin, 23 September 2019 | 12:55 WIB
photo/Ilustrasi/Pinterest/Zanzea Fashion
photo/Ilustrasi/Pinterest/Zanzea Fashion

Dulu ketika bicara soal tempat kerja, orang-orang kebanyakan langsung berpikir dan membayangkan sebuah ruangan atau kubikel yang terdiri dari meja kerja dengan dekstop, wadah pulpen, dan tumpukan dokumen serta telepon meja.

Namun sekarang, ada pergeseran makna soal tempat kerja. Apalagi, bagi para milenial saat ini yang tidak lagi memiliki konsep soal tempat kerja sebagai ruangan yang didatangi setiap hari. Salah satu alasannya, karena jenis pekerjaan zaman sekarang memungkinkan seseorang bisa bekerja dari jarak jauh atau paruh waktu.

Budaya kerja juga mengalami perubahan fundamental di mana tempat dan suasana kerja menjadi lebih luwes. Kini, kantor-kantor banyak mengurangi penggunaan kertas, orang-orang tidak lagi punya meja kerja tertentu, dan diganti dengan 'hot desk' yang bisa pindah kapan saja.

Dengan perubahan itu, konsep baju kerja pun ikut mengalami perubahan. Sayangnya, The Guardian menyebutkan bahwa ikon fesyen pekerja perempuan masih berakar pada tempat kerja era 80-an dan 90-an seperti Margaret Thatcher di 'Downing Street' atau Melanie Griffith di 'Working Girl'.

Atau bahkan masih mengenakan baju kerja seperti Ally McBeal, pengacara Boston yang suka mengenakan setelan celana dan busa bahu alias 'shoulder pads' dan menenteng tas tangan yang memuat buku agenda.

Associate Editor Fesyen untuk The Guardian Jess Cartner-Morley menyebut semua model baju kerja seperti itu sudah tidak lagi cocok untuk dipakai bekerja di zaman sekarang.

"Saat ini, pakaian kerja untuk wanita bisa apa saja, disesuaikan dengan harapan orang akan menilai Anda. Contoh, jika mengenakan celana berwarna mencolok alih-alih warna hitam, maka orang akan berpikir Anda adalah pekerja kreatif dan unik atau akan berpikir Anda orang yang tidak serius," kata Jess Cartner-Morley.

Berikut ini konsep dan model berpakaian menurut Jess Cartner-Morley yang bisa diterapkan:

1. Flat Shoes

-
photo/Ilustrasi/Pinterest

Sepatu hak tinggi saat ini bisa dibilang toksik. Tak ada satu kantor pun yang boleh memaksa pekerja wanitanya mengenakan sepatu hak tinggi.

Dua tahun lalu, pemerintah Inggris menolak kebijakan mewajibkan pemakaian sepatu hak tinggi. Jepang, sedang berperang melawan kewajiban mengenakan sepatu hak tinggi lewat kampanye #KuToo --dari kata kutsu, yang bermakna sepatu, kutsuu, artinya sakit--, dan #MeToo.

Namun, dari sisi fesyen, rok selutut atau celana panjang kurang cocok dipadukan dengan sepatu datar. Perpaduan itu mungkin hanya cocok untuk Stellah Tennat, model asal Inggris dengan tinggi badan sekitar 1,8 meter.

Sepatu flat paling cocok digunakan untuk rok panjang, celana panjang semata kaki atau berpotongan lebih tinggi lagi. Agar tampak keren, pilih sepatu jenis loafers atau pilih sepatu yang ujungnya meruncing membentuk huruf V. Kemudian, gunakan kaos kaki tipis dan tersembunyi agar tetap nyaman tapi terlihat indah.

2. Baju Longgar

-
photo/Ilustrasi/Zanzea Fashion

Berpakaian ketat bukan berarti membuat tampilan terlihat keren saat presentasi. Hal itu tidak sesuai dengan zaman sekarang, karena membuat posisi wanita seolah hanya dihargai karena bentuk tubuhnya saja.

Namun tidak perlu juga sampai mengenakan baju model kaftan saat bekerja, melainkan cukup memakai celana longgar berpinggang tinggi dengan kancing depan yang dipadukan dengan kaos atau blus yang dimasukkan. Rok longgar atau rok lipit midi juga akan manis dipadukan dengan blazer.

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini

Manfaat Rosemary Oil sebagai Perawatan Rambut

Rabu, 24 April 2024 | 13:49 WIB

4 Manfaat Menggunakan Masker Rambut Secara Rutin

Rabu, 17 April 2024 | 12:30 WIB

7 Cara untuk Cegah Bibir Kering dan Pecah-pecah

Senin, 15 April 2024 | 09:00 WIB
X