Pori-pori wajah menjadi hal yang penting dalam menjaga kecantikan. Sebab jika pori-pori wajah kamu besar akan mudah terpapar debu dan kotoran yang menjadi sumber masalah pada kulit wajah. Selain itu, pori-pori wajah juga mempengaruhi hasil riasan, sehingga perlu dijaga kesehatannya.
Baca Juga: Tanpa Operasi, 4 Cara Instan Ini Bisa Bikin Wajah Kamu Awet Muda
Namun, beberapa orang masih salah anggapan dengan pori-pori pada wajah. Seperti halnya pori-pori yang terbuka dan tertutup yang mempengaruhi kesehatan wajah. Berikut mitos-mitos seputar pori-pori wajah:
#1. Mitos: Pori-pori bisa terbuka dan tertutup.
Fakta: Hal-hal seperti uap wajah kerap dilakukan dengan klaim dapat membuka pori-pori dan membasuh wajah dengan air es untuk menutup pori-pori.
Namun, faktanya pori-pori tidak bisa terbuka atau tertutup, hanya bisa membesar atau mengecil. Ketika pori-pori tersumbat oleh kotoran atau minyak, pori-pori akan lebih mengembang sementara pori-pori yang bersih akan terlihat lebih rapat.
#2. Mitos: Pori-pori tersumbat karena kotor.
Fakta: Pori-pori yang tersumbat dan komedo seringkali dianggap sebagai pori-pori atau kulit yang kotor.
Namun, penyebab pori-pori tersumbat bukan hanya kotoran. Bisa juga karena sel kulit mati dan sebum wajah, serta dipengaruhi oleh faktor hormon, genetik, dan jenis kulit.
#3. Mitos: Makeup dapat menyumbat pori-pori.
Fakta: Penggunaan makeup sering dikaitkan dengan pori-pori yang tersumbat.
Meski tak semuanya, beberapa kandungan yang sering digunakan pada makeup memang dapat menyumbat pori-pori. Namun memilih makeup yang bebas dari kandungan minyak dan memiliki formula non-comedogenic bisa membantu mencegah pori-pori tersumbat.
#4. Mitos: Sering cuci muka bisa mencegah pori-pori tersumbat.
Fakta: Pori-pori yang tersumbat tidak secara langsung dipengaruhi oleh seberapa sering kita mencuci wajah.