Stres dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental. Stres juga bisa membuat kamu berjerawat dan kita sering kali mengabaikan jerawat tersebut karena menganggap itu jerawat hormon.
Kortisol adalah hormon yang dilepaskan saat merasakan stres. Dan ketika stres melanda, kadar kortisol melonjak lebih dari biasanya. Hormon ini menyebabkan lebih banyak produksi minyak, pori-pori tersumbat dan penumpukan bakteri pembentuk jerawat.
Ketika produksi kortisol yang dipicu oleh stres meningkat, produksi sebum meningkat sebagai bagian dari respons kekebalan alami kulit. Bakteri penyebab jerawat kemudian memakan sebum dan menyebabkan respons sistem kekebalan. Sel darah putih kemudian membantu merusak dinding folikel, melepaskan isinya dan menyebabkan peradangan jerawat.
Selain itu, jerawat stres juga muncul di area wajah yang paling berminyak, seperti dahi, dagu, dan hidung. Zona T kamu mungkin merupakan area yang lebih berminyak daripada bagian wajah lainnya.
Inilah sebabnya mengapa dokter mengatakan bahwa jika kamu mendapatkan kumpulan jerawat sekaligus, stres bisa menjadi faktor utamanya. Sementara jerawat hormonal biasanya terjadi satu per satu.
Nah, itulah kenapa penting untuk menghindari stres yang berlebihan, karena selain menimbulkan jerawat stres tidak baik untuk kesehatan mental.
