UMKM Indonesia di bidang fashion semakin dikenal masyarakat yang mengedepankan kreativitasnya. Buktinya, sudah banyak brand lokal fashion yang sudah mendunia.
Ini diakui Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia Teten Masduki.
"UMKM fashion itu kita kan punya produk lokal, brand lokal mendominasi, termasuk fashion," ujarnya kepada Indozone saat ditemui dalam acara @GrabMerchantIDdi Gedung SMESCO Indonesia, Jakarta, baru-baru ini.
Ia mengakui banyak anak muda yang mau terjun membesarkan UMKM. Pastinya juga ke arah digital yang ujung-ujungnya bisa sebagai penggerak ekonomi Tanah Air.
Menurut Teten, digitalisasi UMKM menjadi salah satu kunci pemulihan ekonomi nasional. Tercatat, pada 2020 jumlah UMKM yang memanfaatkan kanal digital hanya 8 juta dan dalam kurun waktu kurang dari dua tahun, kini jumlahnya meningkat pesat menjadi 19 juta.
Bukan cuma fashion, ada juga usaha kuliner, kosmetik, dan sebagainya. Bahkan banyak pihak yang membantu percepatan itu, misalnya Grab dan OVO mendukung tercapainya 30 juta UMKM yang didigitalisasi pada 2024. Pemerintah terus mendorong UMKM untuk terhubung ke dalam ekosistem digital agar bisa memanfaatkan potensi ekonomi digital
“Diharapkan sekarang UMKM meningkat karena belanja rumah tangga meningkat," tambahnya.
Pada kesempatan sama, Country Managing Director of Grab Indonesia, Neneng Goenadi juga percaya bahwa UMKM Indonesia terus maju dan mengarah ke digital. Sejak pandemi hingga Mei 2022 tercatat lebih dari 2 juta UMKM sudah didigitalisasi melalui ekosistemnya.
“Kami percaya akan potensi UMKM Indonesia. Kami berharap dengan adanya solusi UMKM terpadu di ini, kami dapat membidani lahirnya jutaan pelaku-pelaku UMKM baru di Indonesia," tutup Neneng.
