Billie Eilish ungkapkan perjuangan dengan citra tubuhnya. Media sosial sangat mempengaruhi cara dia memandang diri sendiri. Sering kali, dia mengaku merasa sangat buruk setelah melihat unggahan orang di media sosial.
Dia berkata bahwa unggahan di media sosial sering kali terlihat sangat berbeda dengan aslinya, meski sebenarnya dia tahu apa yang dilakukan orang pada foto tersebut. Melihat hal itu, Billie memberikan komentarnya.
"Namun saya masih melihatnya dan berkata, 'Ya Tuhan.' Itu membuatku merasa sangat buruk," ungkapnya dalam wawancara dengan The Guardian saat mempromosikan album barunya, Happier Than Ever, belum lama ini, melansir People.
"Dan maksud saya, saya sangat percaya diri dengan siapa saya, dan saya sangat senang dengan hidup saya ... Saya jelas tidak bahagia dengan tubuh saya," kata dia, sebelum menambahkan, "tapi siapa (yang senang dengan tubuhnya)?" lanjutnya.
Melanjutkan percakapannya, Eilish mengakui bahwa foto-foto yang diambil oleh paparazi juga mempengaruhi pola pikirnya atas perasaan terhadap tubuhnya, ditambah dengan komentar media sosial pada foto-foto itu.
"Kita hanya membutuhkan tubuh untuk makan dan berjalan-jalan dan buang air besar. Kita hanya membutuhkan mereka untuk bertahan hidup," katanya.
"Karena saya memiliki hubungan yang sangat buruk dengan tubuh saya, seperti yang tidak akan kamu percayai, jadi saya harus melepaskannya," jelasnya.
"Mengapa kita peduli dengan rambut? Mengapa semua orang sangat membenci bulu di tubuh, tetapi punya banyak rambut di kepala dan itu keren dan cantik, Apa bedanya?" tanya Billie Eilish.
Dia juga merasa terganggu dengan orang-orang yang lakukan prosedur untuk tubuhnya tetapi tidak mengakuinya. Menurut dia, itu sama saja dengan mempromosikan standar tubuh yang tidak bisa dicapainya. Dia pun mengatakan sebenarnya tidak apa-apa hal itu dilakukan, tetapi jangan menyangkalnya dan mengatakan itu didapatkan dikarenakan usaha keras.
