Bekas luka atrofi lebih umum daripada yang diperkirakan. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa jaringan parut adalah kejadian umum pada orang dengan pasien jerawat, dengan perkiraan 95% pasien jerawat mengalaminya.
Perawatan bekas luka atopik penting karena kondisi kulit ini dapat menyebabkan masalah psikologis yang besar, seperti rendahnya kepercayaan diri dan kecemasan sosial.
Baca Juga: 5 Efek Samping Suka Minuman Keras, Kulitmu Bakal Cepat Kusam dan Jerawat!
Lantas apa dan bagaimana penyebab terjadinya bekas jerawat atrofi pada wajah? Berikut ulasannya yang dilansir dari Stylecraze;
Bekas luka atrofi menyerupai area cekung atau tertekan pada kulit dan sering terlihat berlubang, sering disalahartikan sebagai pori terbuka.
Bekas luka ini terjadi saat kamu kehilangan jaringan kulit, terutama kolagen. Biasanya, tubuh kamu dapat meregenerasi jaringan kulit yang hilang. Tetapi dalam kasus bekas luka atrofi, tubuh tidak dapat melakukannya karena kekosongan dan kehilangan volume.
Baca Juga: Kecanduan Main Ponsel Ternyata Dinilai Bisa Merusak Wajah, Ini 5 Dampak Buruknya!
Oleh karena itu, biasanya akan mengalami depresi pada kulit. Namun, apa saja penyebab atau faktor terjadinya bekas luka atrofi? Berikut rinciannya;
1. Faktor peradangan, seperti jerawat, cacar air, kista dan lain-lain yang menyebabkan kerusakan kolagen
2. Infeksi
3. Trauma fisik, seperti cedera, luka bakar, pembedahan.
4. Kelainan genetik, seperti Ehlers-Danlos syndromei, Atrophoderma vermiculatum.
