Suasana Idul Fitri 1441 Hijriah akan terasa sangat berbeda. Terlebih lagi kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat kita tidak bisa berkumpul dengan keluarga besar. Namun, social distancing tidak menyurutkan kita untuk bersilaturahmi dan merayakan lebaran melalui layanan komunikasi virtual populer.
Hal itulah yang ingin diwujudkan selebgram Syanindita Trasysty Syswanto atau lebih akrab dikenal Syanin keluarga SNF. Sejauh ini rencana Syanin memang hanya merayakan lebaran di rumah saja. Namun, apabila kondisi memungkinkan, ia akan mengunjungi rumah keluarga besar yang terletak tidak jauh dari kediamannya yakni di sekitaran Kemang, Jakarta Selatan.
"Seandainya memungkinkan untuk keluar rumah, kami akan bersilaturahmi dengan memenuhi protokol kesehatan dan PSBB. Suami di depan sebagai pengemudi, saya di tengah, dan anak-anak di bagian belakang. Dan pastinya nggak keluar dari mobil," kata Syanin saat dihubungi Indozone, Rabu (20/5/2020).
Putri pertama dari penyiar radio ternama Alm. Sys NS ini menceritakan keseruannya saat lebaran di tahun sebelum wabah virus corona menyebar di Indonesia.
"Tradisi keluarga besar saya biasanya berkumpul di rumah om usai salat Ied. Kemudian melanjutkan perjalanan ke Bandung untuk berkumpul dengan keluarga besar," cerita Syanin.
Keberadaan virus corona yang kian meningkat memaksa Syanin untuk mengubur rencana lebarannya dalam-dalam. Sebagai upaya membangkitkan semangat di Hari Raya, Syanin telah menyiapkan busana lebaran yang seragam dengan seluruh anggota keluarga di rumah, termasuk para asisten rumah tangga.
"Hampir setiap tahun, saya selalu menjahit busana lebaran yang seragam dengan keluarga. Supaya matching dan bagus saat diabadikan. Berhubung para asisten rumah tangga nggak mudik, makanya saya juga membuatkan mereka seragam yang sama dengan kami," tambahnya.
Selalu ada hikmah yang Allah titipkan di setiap cobaannya. Ibu dari dua anak ini mengaku tetap merasa bersyukur masih diberi kesempatan menjalankan ibadah Ramadan dengan baik.
"Di tengah pandemi ini saya merasa bersyukur, karena jadi bisa meluangkan banyak waktu untuk ibadah dan mengajarkan anak-anak. Kalau nggak ada pandemi mungkin saya sibuk buka puasa bareng alias bukber dengan teman-teman di luar rumah," ujarnya.
Ia juga menambahkan, segala sesuatu yang sudah ditakdirkan Allah pasti baik.
"Anak-anak jadi bisa belajar puasa setengah hari insyallah full sebulan, begitu juga dengan tarawihnya. Jujur saya sangat bangga dengan hal ini. Oleh sebab itu saya sudah menyiapkan hadiah untuk anak-anak sebagai reward," tutupnya.
