Mengenal Manfaat Injeksi Toksin Botulinum dalam Perawatan Estetika

- Sabtu, 19 November 2022 | 16:07 WIB
Ilustrasi Injeksi Toksin Botulinum. (Freepik)
Ilustrasi Injeksi Toksin Botulinum. (Freepik)

Kelompok Studi Dermatologi Kosmetik Indonesia (KSDKI) meluncurkan publikasi Pedoman Injeksi Toksin Botulinum yang pertama di Indonesia. Pedoman tersebut memberikan informasi kepada praktisi estetika dalam memberikan pelayanan terbaik dan aman kepada pasien, serta mengetahui manfaatnya.

Sejak 1999, injeksi Toksin Botulinum telah menjadi prosedur estetika yang paling banyak dilakukan di dunia. Injeksi Toksin Botulinum juga menjadi pilihan perawatan lini pertama untuk berbagai kondisi medis seperti distonia leher dan kekakuan tungkai. 

Secara global, penggunaan Toksin Botulinum dalam estetika telah meningkat, karena semakin banyak pasien yang mencari perawatan dan perluasan indikasi off-label. 

Khususnya di Indonesia, pertumbuhan tersebut diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan meningkatnya tren pasien estetika dari generasi muda. Perawatan Toksin Botulinum bersifat sementara dan dapat berkurang seiring waktu, injeksi berulang diperlukan untuk mempertahankan efek perawatan.

Selama ini para praktisi estetika menggunakan pedoman Barat yang sudah ditetapkan dalam penggunaan Toksin Botulinum yang beredar. Namun khususnya di Indonesia, setiap orang memiliki kekhasan anatomi wajah sendiri dan memiliki kebutuhan yang berbeda-beda dalam penggunaan Toksin Botulinum dalam perawatan estetika mereka. 

Baca Juga: 8 Brand Skincare Paling Viral di TikTok 2022, Sudah Punya Belum?

Berlatar belakang tersebut, Pedoman Injeksi Toksin Botulinum ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan para praktisi estetika tentang teknik-teknik klinis dalam injeksi, cara kerja, indikasi, kontraindikasi, efek samping Toksin Botulinum serta imunogenitasnya.

Imunogenisitas ini berkaitan dengan pengurangan atau tidak adanya efek terapeutik setelah perawatan awal yang berhasil, karena injeksi berulang Toksin Botulinum yang merangsang pembentukan antibodi; termasuk antibodi netralisasi (NAbs) yang dapat melawan aktivitas biologisnya.

Mengingat meningkatnya tren saat ini dalam penggunaan Toksin Botulinum untuk perawatan estetika, penting bagi praktisi untuk melakukan penilaian klinis menyeluruh, menginformasikan pasien tentang risiko perawatan, mengembangkan rencana perawatan.

Toksin Botulinum untuk meminimalkan resistensi imun dan mempertahankan pilihan Toksin Botulinum sebagai perawatan lanjutan dengan hasil yang memuaskan. 

Baca Juga: Affi Assegaf Jaga Kesehatan Kulit biar Tetap Glowing 40 Tahun: Pake Pelembap dan Sunscreen

Diharapkan Pedoman Injeksi Toksin Botulinum yang pertama di Indonesia ini dapat memberikan pengetahuan secara penuh kepada praktisi estetika dalam menjalankan prosedur injeksi Toksin Botulinum kepada pasien secara efektif dan aman terutama pencegahan terhadap komplikasi. 

Ketua Kelompok Studi Dermatologi Kosmetik Indonesia (KSDKI) dr. Lilik Norawati, Sp.KK, FINSDV, FAADV, mengatakan bahwa saat ini belum ada pedoman penatalaksanaan injeksi Toksin Botulinum di Indonesia.

”Berdasarkan hal tersebut, kami dari Kelompok Studi Dermatologi Kosmetik Indonesia (KSDKI) yang merupakan bagian dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) menghimpun para pakar yang ahli di bidang kosmetik dermatologi membuat pedoman ini,” katanya dalam Peluncuran ‘Pedoman Injeksi Toxin Botulinum Pertama di Indonesia’ Merz Aesthetics Indonesia di BSD, Tangsel, Sabtu (19/11/2022). 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

4 Manfaat Menggunakan Masker Rambut Secara Rutin

Rabu, 17 April 2024 | 12:30 WIB

7 Cara untuk Cegah Bibir Kering dan Pecah-pecah

Senin, 15 April 2024 | 09:00 WIB
X