Tak sedikit yang kini mulai mempopulerkan proses memutihkan gigi secara mandiri dari rumah dengan menggunakan phonebleaching.
Phonebleaching adalah metode yang awalnya berkembang di Amerika Serikat dan Eropa. Disebut phonebleaching karena alat yang digunakan untuk membersihkan gigi, membutuhkan ponsel atau baterai guna menyalakan alat yang disebut LED mouthpiece.
Apakah tren memutihkan gigi dengan metode home bleaching aman bagi kesehatan?
Baca Juga: 10+ Obat Sakit Gigi Berlubang Tradisional, Apotek, dan Medis
Pakar kesehatan drg Eka Yudi dari Indraprastha Dental Care dikutip dari Antara menjelaskan, home tooth bleaching pada dasarnya perawatan yang membantu pasien mendapatkan gigi putih tanpa perlu ke dokter.
Perawatan itu dinyatakan aman, dengan catatan jika semua petunjuk penggunaannya dipatuhi, agar pasien bisa mendapatkan hasil maksimal yang hampir mirip dengan proses bleaching jika ia pergi ke dokter.
"Proses bleaching tidak akan membuat gigi keropos, bahkan bisa membantu pasien mendapatkan gigi bersih putih," kata drg.Eka.
Baca juga: 13 Cara Meredakan Sakit Gigi dengan Cepat Tanpa Obat, Manjur!
Lebih lanjut, ia menjelaskan gigi manusia memiliki pori-pori kecil yang disebut tubulus dentin. Jika pasien gemar mengonsumsi minuman berwarna gelap seperti kopi, teh, atau cola, maka warna itu lama-lama terserap dan menutupi pori.
Fungsi bleaching adalah untuk menyerap noda yang menempel selama bertahun-tahun di gigi.
"Sehingga noda yang tadinya menutupi pori dan permukaan gigi, akan terserap gel bleaching, sehingga mengembalikan warna putih gigi seperti semula," tambahnya.
Karena konsepnya menarik, banyak selebritas ikut mempopulerkan tren phonebleaching di media sosial. Sehingga tak mengherankan jika kemudian permintaan terhadap produk tooth bleaching meningkat.
Meski demikian drg Eka mengingatkan bleaching gigi bisa menyebabkan tingkat sensitivitas gigi bertambah.
"Untuk itu, setelah bleaching pasien disarankan menahan diri mengonsumsi minuman terlalu panas atau dingin, karena kondisi giginya sedang sensitif. Namun, itu hanya sementara, nanti akan normal kembali. Solusinya bisa dibantu pasta gigi khusus gigi sensitif," ujarnya.