Kulit Sawo Matang dan Gelap Disebut Lebih Tahan Cuaca Panas Ekstrem, Ini Penjelasannya

- Kamis, 27 April 2023 | 15:40 WIB
Ilustrasi Wanita Berkulit Sawo Matang (FREEPIK)
Ilustrasi Wanita Berkulit Sawo Matang (FREEPIK)

Kulit lebih gelap dan sawo matang disebut lebih tahan terhadap cuaca panas ekstrem dibandingkan orang berkulit putih. Hal tersebut diungkapkan oleh Dokter spesialis kulit dan kelamin Dr dr I Gusti Nyoman Darmaputra.

"Karena secara alami sudah ada sel melanin (pigmen yang memberi warna pada kulit, rambut, dan mata) dari melanosit (sel penghasil melanin) sebagai tabir surya yang melindungi," ucapnya seperti dilansir dari Antara, Kamis (27/4/2023).

Darmaputra yang juga pemilik klinik spesialis kulit dan kecantikan DNI Skin Center ini mengatakan, orang berkulit putih lebih rentan dengan efek yang ditimbulkan cuaca panas ekstrem.

Baca Juga: Wajib Pakai Sunscreen Saat Cuaca Lagi Panas Gini, Kalau Tidak Ini Bahayanya untuk Kulit

"Efek jangka pendeknya itu terbakar matahari atau sunburn, di kulit tanda-tandanya yaitu muncul kemerahan, perih, bahkan bisa sampai melepuh persis seperti luka bakar, dan kalau intensitas paparan panasnya tinggi misalnya di siang hari, efek tersebut bisa muncul, terutama pada orang-orang yang berkulit putih," katanya.

Dia menuturkan, yang membedakan tingkat ketahanan terhadap panas antara kulit putih atau kaukasian dengan kulit sawo matang atau gelap adalah dari melanosom (tempat penghasil melanin) yang berbeda jumlah dan ukurannya.

"Pada orang-orang yang berkulit gelap, melanosom akan memproduksi pigmen melanin lebih banyak sehingga apabila terkena panas, kulit sawo matang akan menggelap lebih dulu," ujarnya.

Baca Juga: Penting Buat Kulit! Jangan Skip Tabir Surya saat Naik Pesawat

Sedangkan produksi pigmen melanin orang-orang berkulit putih cenderung lebih sedikit, sehingga saat kena panas, melanin yang melindungi tidak bisa maksimal. Ketika terkena panas, (kulit) mereka cenderung merah dan terbakar.

Darmaputra juga menyarankan masyarakat agar menjaga kesehatan kulit saat cuaca panas ekstrem, yakni dengan menggunakan pelindung standar seperti payung atau topi dan menghindari keluar rumah saat matahari sedang terik apabila memang tidak diperlukan.

"Selain itu, masyarakat juga disarankan agar rutin menggunakan tabir surya (sunscreen)," kata dia.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan dinamika atmosfer yang tidak biasa menjadi salah satu penyebab Indonesia mengalami suhu panas dalam beberapa hari terakhir.

BMKG Yogyakarta bahkan memprakirakan suhu udara panas yang terasa di Daerah Istimewa Yogyakarta akan bertahan hingga pertengahan Mei 2022.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Terkini

Manfaat Rosemary Oil sebagai Perawatan Rambut

Rabu, 24 April 2024 | 13:49 WIB

4 Manfaat Menggunakan Masker Rambut Secara Rutin

Rabu, 17 April 2024 | 12:30 WIB

7 Cara untuk Cegah Bibir Kering dan Pecah-pecah

Senin, 15 April 2024 | 09:00 WIB
X