Nama Risa Santoso belakangan ini menjadi bahan perbincangan publik. Bagaimana tidak, tak hanya memiliki paras wajah yang cantik, gadis yang kini berusia 27 tahun itu menjadi rektor termuda di Indonesia.
Gadis berambut panjang ini dipercaya untuk memimpin Institut Teknologi & Bisnis ASIA Malang. Ia dipilih usai bergabungnya Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dengan Komputer (STMIK) ASIA Malang dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) ASIA Malang di bawah pengelolaan Yayasan Wahana Edukasi Cendekia. Pihak yayasan menggabungkan keduanya dengan dasar SK Menristekdikti no 774/KPT/I/2019 tanggal 23 Agustus 2019.
Yoyok Hari Subagiono SE MM selaku Ketua Yayasan Wahana Edukasi Cendekia mengatakan bahwa tujuan dari penggabungan perguruan tinggi ini ialah, agar ilmu bisnis dan ilmu digital dapat bersinergi menjadi satu sehingga menembus jajaran perguruan tinggi swasta terbaik di Asia Tenggara.
Penasaran dengan sosok gadis 27 tahun yang kini menjabat sebagai rektor termuda di Indonesia? Simak informasi selengkapnya di bawah ini.
1. Biografi Risa Santoso
Gadis berparas wajah cantik ini lahir di Surabaya pada 27 Oktober 1992. Risa diketahui mengenyam bangku kuliah S1 di University of California, Barkley dengan jurusan ekonomi. Risa kemudian melanjutkan pendidikan S2 nya di Harvard University dengan jurusan pendidikan.
Sebelum bergabung dengan ASIA Malang, Risa diketahui pernah bekerja sebagai tenaga Ahli Muda di Kantor Staff Presiden. Usai dipercaya untuk jadi rektor Institut Teknologi & Bisnis ASIA Malang, Risa mengatakan akan memperbarui kurikulum dan menjalin kerjasama di bidang industri.
"Pastinya pengembangan untuk sinergi antara bisnis dan teknologinya karena sekarang kan kita ada di 2 perguruan tinggi yang berbeda jadi penyatuannya bagaimana. Biar kita juga bisa memperbarui kurikulumnya terus sama pengembangan kerjasama dengan industri juga," ujar Risa.
2. Risa dipilih oleh pihak yayasan
Pihak Yayasan Wahana Edukasi memilih Risa sebagai rektor Institut Teknologi & Bisnis ASIA Malang, karena memiliki segudang pengalaman. Institut Teknologi & Bisnis ASIA Malang ini telah divitasi oleh tim kemenristekdikti tanggal 30 Juni 2019. SK pendirian kampus juga telah diserahkan secara langsung oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VII, Prof. Dr. Ir Suprapto, DEA pada tanggal 25 September 2019.
3. Memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman yang bagus
Umur Risa yang tergolong masih muda tak menghalangi pihak yayasan untuk mempercayakan Institut Teknologi & Bisnis ASIA Malang di tangannya. Pihak yayasan memilih Risa sebagai rektor karena Risa yang memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman yang bagus.
"Dari latar belakang pendidikanya juga dari pengalaman kerjanya terus ketika dia memutuskan bergabung dengan ASIA waktu menjabat sebagai direktur Inkubasi bisnis juga bagus, kerjasama dengan pihak luar juga bagus, yaa saya kira itu pertimbangannya," ujar Yoyok.
4. Langkah Risa sebagai rektor
Untuk mewujudkan visinya sebagai rektor, Risa akan memiliki tiga langkah strategis. Pertama, ia akan memperbaiki pondasi Institut Teknologi & Bisnis ASIA Malang, lalu yang kedua menjalin kerjasama industri dan kerjasama internasional.
Risa mengaku bahwa kini dirinya tengah menyiapkan kerjasama untuk membuat sebuah program dengan pihak luar negeri. Namun program itu masih sedang dalam proses penelitian. Menjadi rektor termuda, Risa memiliki kiat khusus untuk menghadapi dan bagaimana caranya memimpin senior.
"Itu harus dilihat bagaimana cara kita berkomunikasi dengan mereka yang pasti menyamakan tujuan karena mau nggak mau semuanya pasti mau yang terbaik untuk institusi," jelas Risa.
Rektor termuda ini berharap di bawah kepemimpinannya, alumni dari Institut Teknologi & Bisnis ASIA Malang bisa menjadi generasi yang PASTI (Profesional, Active, Smart, Tangguh dan Innovative).
