Wabah virus corona mulai mereda di Wuhan. Tidak ada lagi kasus infeksi virus corona penyebab COVID-19 pun ditemukan di kota itu setelah melewati empat bulan masa lockdown atau karantina wilayah.
Pada 8 April 2020, status lockdown di Wuhan akhirnya dicabut. Aktivitas warga perlahan-lahan mulai menggeliat. Transportasi publik mulai beroperasi secara normal, bahkan sejumlah destinasi wisata kembali dibuka untuk umum.
Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Tiongkok memperkirakan ada sekitar 85 juta kunjungan wisatawan domestik yang terjadi selama libur Hari Buruh dan akhir pekan pada 1-3 Mei 2020. Menariknya, kota Wuhan berada di peringkat pertama sebagai kota yang ingin didatangi oleh wisatawan.
Perkiraan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Tiongkok pun sama dengan hasil survei Pusat Riset Pariwisata yang bernaung di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan Sosial Tiongkok (CASS). Hasil survei menunjukkan, kota Wuhan berada di peringkat pertama sebagai kota yang paling ingin dikunjungi sepanjang 2020.
Ada alasan tersendiri mengapa banyak wisatawan domestik sangat tertarik mengunjungi Wuhan. Dari survei yang digelar dengan melibatkan 15.163 responden itu menemukan bahwa rata-rata dari mereka ingin berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi Wuhan setelah pandemi virus corona mereda.
Dalam survei tersebut juga, popularitas Wuhan mengalahkan sejumlah kota-kota di Tiongkok yang memang kerap menjadi destinasi wisata, seperti Beijing, Chongqing, Shanghai, dan Xi'an.
Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Tiongkok memprediksi pendapatan pariwisata pada 1-3 Mei 2020 kemarin mencapai 35,06 miliar RMB atau sekitar Rp 77,2 triliun.
"Wabah corona memang menciptakan tantangan yang besar di sektor pariwisata dunia," kata Direktur Pusat Riset Pariwisata, Song Rui.
"Sekarang industri ini perlahan-lahan pulih berkat kebijakan yang ketat dan efektif dalam mengendalikan wabah."
