Ketika berkunjung ke Yogyakarta, cobalah untuk menyambangi Kotagede. Kawasan Kota Lawas ini adalah bekas ibukota Kerajaan Mataram Islam.
Di daerah ini, kamu bisa menemukan banyak bangunan bersejarah warisan masa lalu.Tidak salah jika Kotagede dijuluki sebagai salah satu "mutiara" Kota Jogja.
Salah satu bangunan tua yang terkenal dengan wisata religi dan sejarahnya adalah Masjid Gedhe Mataram Kotagede yang beralamat di Jl. Masjid Mataram, Sayangan, Jagalan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Letaknya hanya sekitar 6 - 7 km dari pusat kota.
Baca juga: Keindahan Masjid Raya Al Mashun Medan, Arsitekturnya Bercorak Melayu, Timur Tengah & Eropa
Menurut cerita sejarah di kalangan masyarakat Jogja, Masjid Gedhe Mataram Kotagede ini dibangun oleh Panembahan Senopati, dibantu oleh masyarakat sekitar yang dahulunya sebagian besar menganut agama Hindu dan Budha.
Hal ini terlihat dari gapura masuk Masjid Gedhe yang bentuknya berupa pura dengan bata merah, mirip dengan bangunan candi. Begitu juga temboknya dengan ornamen khas masa kerajaan-kerajaan di Jawa pada masa lalu.
Sedangkan bangunan utama masjid berasitektur limasan Jawa, dengan serambi masjid yang dikelilingi kolam.
Pembangunan masjid yang bertahap terbukti dengan perbedaan bahan yang dipakai dan prasasti hijau di halaman masjid.
Salah satu pekerja di daerah Kotagede, Mukhlis (55) yang setiap siang rutin beribadah di masjid mengaku kagum dengan keindahan Masjid Gedhe.
"Masjidnya ini perpaduan Agama Islam, Hindhu, jaman dulu kan ya, kelihatan dari bentuk macam bangunannya. Kerasa toleransinya sangat besar, rumah ibadahpun dibangun bersama," kata Mukhlis kepada tim Z Creators.
Baca juga: Yuk Intip Suasana Masjid Gedhe Kauman di Yogyakarta, Bisa Bikin Wisata Religi Makin Terasa
Masjid bersejarah ini selalu dipadati masyarakat ketika masuk waktu salat. Pasalnya, gerbang masjid Gedhe ini ke dalam tempat salatnya hanya dibuka saat waktu salat.
Tapi, para wisatawan yang ingin sekadar mengabadikan atau melihat-lihat, bisa tetap masuk sampai komplek pekarang masjid saja.
"Kalau jam – jam biasa, memang gerbang ini nggak dibuka, tapi begitu waktu sholat pasti akan dibuka. Memang khusus untuk aktifitas sholat saja. Apalagi kalau sholat Jumat, tambah ramai," terang Mukhlis.