Begini Potret Hazmat Jadul yang Penampakannya Bikin Seram

- Kamis, 30 April 2020 | 12:47 WIB
Ilustrasi hazmat jadul. (Boredpanda)
Ilustrasi hazmat jadul. (Boredpanda)

Saat ini, masyarakat di seluruh dunia sudah tak asing lagi dengan pakaian medis bernama hazmat. Ya, pakaian tersebut semakin dikenali oleh awam sejak terjadinya wabah virus corona.

Seluruh tenaga medis yang berada di rumah sakit mengenakan pakaian hazmat yang berwarna putih demi membentengi diri dari bakteri atau virus.

Soal hazmat, pakaian pelindung ini ternyata telah ditemukan sejak berabad-abad tahun yang lalu. Pada abad pertengahan, lebih tepatnya sekitar tahun 1630, seorang dokter kepala untuk beberapa raja Prancis, Charles de Lorme mengusulkan adanya pakaian pelindung untuk para dokter.

Pakaian hazmat saat itu terdiri dari mantel hitam tebal, sarung tangan, kaca bundar untuk menutup mata di balik topeng, dan seringkali tongkat yang digunakan untuk memeriksa pasien dari kejauhan.

Para dokter mengenakan topeng kulit yang bentuknya mirip dengan paruh burung bangau. Paruh itu adalah komponen vital dari teori racun zaman dulu bahwa penyakit dapat menyebar melalui bau mereka.

Hazmat itu kemudian dipakai oleh dokter wabah, mereka mengelilingi jalanan Eropa untuk memutus rantai penularan wabah pes atau Black Death 400 tahun yang lalu.

Dikatakan, bau mayat korban Black Death sangat menyengat, bahkan masker N95 di era modern saat ini diyakini tidak mampu menangkis aromanya. Paruh pada topeng kemudian diisu dengan rempah-rempah beraroma kuat seperti mint atau lavender.

Kini, baju hazmat di abad pertengahan bisa ditemukan di museum-museum kesehatan di Eropa.

Artikel Menarik Lainnya;

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X