Karimunjawa Jepara Resmi Ditetapkan Sebagai Cagar Biosfer UNESCO

- Senin, 16 November 2020 | 11:33 WIB
Pantai Karimunjawa. (wikimediacommons.com)
Pantai Karimunjawa. (wikimediacommons.com)

Organisasi PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (UNESCO) telah menetapkan kawasan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah sebagai cagar biosfer.

Cagar biosfer merupakan kawasan yang terdiri atas ekosistem darat, pesisir, dan laut yang diakui keberadaannya di tingkat Internasional sebagai bagian dari Program Man and Biosphere (MAB) UNESCO.

Tujuannya sebagai upaya pelestarian keanekaragaman hayati di daerah itu.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jepara Farikhah Elida seperti dikutip dari Antara, Senin (16/11/2020).

"Penetapan oleh UNESCO pada akhir 28 Oktober 2020 tidak hanya Karimunjawa, melainkan Karimunjawa Jepara Muria yang mencakup Kabupaten Jepara, Kudus, dan Pati," kata Elida.

Dikatakan bahwa penetapannya bersamaan dengan 2 cagar biosfer baru di Indonesia dalam sidang ke-32 International Coordinating Council (ICC) Man and the Biosphere (MAB) UNESCO, Rabu (28/10/2020).

Lebih lanjut lagi, pengakuan Karimunjawa sebagai cagar biosfer sudah dilakukan sejak 2017, sedangkan tahapannya berlangsung hingga 2,5 tahun.

Mulai dari penyiapan proposal, data konferensi di LIPI, pembuatan film nominasi cagar biosfer, hingga pengiriman dokumen pengusulan nomine cagar biosfer ke MAB UNESCO di Nigeria.

Adapun data yang dibutuhkan antara lain, RPJMD, RTRW, kondisi geografis, sosial, ekonomi dan budaya, letter of agreement yang ditandatangani pemerintah daerah dan dinas terkait, serta surat rekomendasi dari Gubernur Jawa Tengah.

"Untuk total luasan di Karimunjawa mencapai 746.412,54 hektare," tambahnya.

Terkait dengan alasan pengusulannya sebagai zona cagar biosfer, di antaranya karena merupakan hujan hutan tropis dataran rendah, hutan mangrove, ekosistem hutan pantai dan ekosistem padang lamun.

Kemudian terumbu karang dengan spesisfikasi luas terumbu karang mencapai 7.487,55 hektare dan jenis mangrove yang ada di Karimunjawa sebagian besar termasuk kelas mangrove sejati.

Mengenai alasan penamaannya Karimunjawa Jepara Muria, adalah untuk mengenalkan potensi Jepara yang memiliki pulau dan Pegunungan Muria kepada dunia internasional.

"Cagar biosfer itu sebagai konsepsi pengelolaan kawasan yang mengintegrasikan kepentingan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dengan kepentingan pembangunan sosial ekonomi yang berkelanjutan sebagai upaya untuk mewujudkan keseimbangan hubungan antara manusia dengan alam dan lingkungannya," tutup Elida.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X