Cilincing, Jakarta Utara setiap hari selalu sibuk dengan berbagai kapal hilir mudik. Salah satunya adalah kampung nelayan Cilincing yang menjadi sentra pengupasan kerang hijau di Jakarta.
Mengupas kerang hijau merupakan pekerjaan mayoritas warga Cilincing. Kerang hijau diambil dagingnya lalu dijual seharga Rp30 ribu per kilogram. Mereka biasanya bekerja secara kelompok.
Para pekerja menyortir kerang dari kotoran dan karang yang menempel. Setelah nelayan tiba, para pekerja merebus kerang dalam ember lalu mulai dibersihkan. Kayu bakar menjadi pilihan untuk merebus karena api dari kayu bakar lebih merata.
Namun proses sentra kerang hijau di kawasan ini bukan tanpa masalah. Tumpukkan sampah kulit kerang menggunung bersebelahan saat proses pengupasan. Limbah tersebut tidak terurus dan menimbulkan bau busuk yang menyengat.
Gunungan sampah memenuhi sisi darat tanggul laut National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) di Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Tumpukan sampah ini dimulai saat pembangunan tanggul NCICD di tahun 2018.
Sampah menggunung ditemukan di sekitar lokasi NCICD. Tak hanya dari warga sekitar sampah juga datang dari arah lautan. Kondisi ini semakin parah karena tidak adanya tempat pembuangan sampah sementara.
Sampah yang mendominasi di sini adalah sampah plastik. Namun pemerintah tidak tinggal diam, sejak Februari 2022 lalu pengerukan lautan sampah sepanjang ini sudah mulai dilakukan. Lebih dari 400 ton sampah berhasil diangkut.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.