Kencangkan Sabuk Pengaman, Berikut 3 Bandara Berbahaya di Dunia

- Selasa, 25 Agustus 2020 | 13:42 WIB
Ilustrasi pesawat terbang. (Unsplash/@zhpix)
Ilustrasi pesawat terbang. (Unsplash/@zhpix)

Bersiaplah untuk mengencangkan sabuk pengaman karena kita akan terbang menuju bandara paling berbahaya di dunia.

Perpaduan topografi yang menantang dan dramatis, kondisi cuaca yang tidak dapat diprediksi, dan landasan pacu yang pendek, membuat 3 bandara berikut ini diwaspadai para pilot.

Penasaran bandara mana saja? Simak ulasan singkatnya yang dihimpun dari Times of India.

1. Bandara Tenzing-Hilary, Lukla, Nepal

-
Bandara Tenzing-Hilary, Lukla, Nepal. (pinterest.com)

Terletak di ketinggian 9.325 kaki dan dikelilingi pegunungan Himalaya, bandara kecil ini disebut-sebut sebagai yang paling berbahaya di dunia.

Dibangun di sisi gunung, landasan pacu tunggalnya hanya berukuran panjang 500 m, lebar 20 m dan kemiringan miring 12 derajat. 

Ukuran segitu hanya memungkinkan lepas landas dan pendaratan satu arah: pesawat mendarat dari barat daya dan lepas landas menuju timur laut. 

Di ujung utara adalah dinding pegunungan dan di ujung selatan, jurang curam setinggi 2000 kaki jatuh ke lembah. 

Bandara ini sangat berbahaya, 4 pesawat jatuh di daerah tersebut antara 2008 dan 2013.

2. Bandara Barra, Skotlandia

-
Bandara Barra, Skotlandia. (en.wikipedia.org)

Pulau terpencil Barra di Skotlandia memiliki satu-satunya bandara pantai di dunia yang digunakan oleh penerbangan komersial terjadwal. 

Tersebar di sepanjang pantai berpasir putih Traigh Mhor, itu dianggap sebagai salah satu bandara terindah sekaligus berbahaya di dunia.

Pilot yang terbang ke bandara harus mewaspadai kondisi cuaca yang tidak menentu serta pasang surut air laut karena ketiga landasan pacu benar-benar tenggelam saat air pasang.

3. Bandara Paro, Bhutan

-
Bandara Paro, Bhutan. (id.wikipedia.org)

Terletak di lembah yang dalam, ini adalah satu-satunya bandara internasional Bhutan. 

Hanya segelintir pilot yang memiliki izin terbang ke bandara yang hanya beroperasi dari matahari terbit hingga terbenam itu. 

Pilot harus bernegosiasi dengan pegunungan yang menjulang tinggi, menghadapi kemungkinan turbulensi udara, dan mengelola pendakian curam di satu-satunya landasan pacu, yang panjangnya hanya 6.500 kaki. 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X