Menantang Maut! Potret Warga Solo dan Sukoharjo Lintasi Jembatan Anyaman Bambu

- Jumat, 30 September 2022 | 17:15 WIB
Warga melintas di jembatan anyaman bambu. (Z Creators/Is Ariyanto)
Warga melintas di jembatan anyaman bambu. (Z Creators/Is Ariyanto)

Di balik kemajuan pembangunan di Jawa Tengah ternyata masih ada jembatan yang kondisinya menyedihkan. Jembatan tersebut terbuat dari sesek atau anyaman bambu. 

Jembatan sesek bambu tersebut menghubungkan Kampung Beton, Sewu, Jebres, Kota Solo dengan Desa Gadingan, Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah. 

-
Warga melintas di jembatan anyaman bambu. (Z Creators/Is Ariyanto)

Bagi warga yang melintas menggunakan kendaraan bermotor dikenakan tarif Rp2.000 sekali lewat. Sedangkan untuk pejalan kaki dan sepeda tidak dikenakan biaya alias gratis. 

Jembatan ini sebenarnya sangat membantu warga. Karena memangkas jarak tempuh. Oleh sebab itu, pada jam-jam berangkat sekolah dan kerja sekitar pukul 06.00-09.00 WIB selalu dipadati warga. 

-
Warga melintas di jembatan anyaman bambu. (Z Creators/Is Ariyanto)

Begitu pula saat jam pulang kerja sekitar pukul 16.00-18.00 WIB. Dalam sehari, pengelola jembatan sesek bisa meraup uang Rp2 juta hingga Rp3 juta. Bahkan kalau pas ramai bisa mencapai Rp10 juta. 

Hasil pendapatan dari jembatan sesek digunakan untuk biaya operasional, seperti penggantian anyaman bambu atau penguatan tali serta dibagi untuk para pengelola yang jumlah sekitar 30-an.

“Dalam sehari, kadang Rp 2 juta, kadang Rp 3 juta bahkan kalau pas rezeki bisa sampe Rp 10 juta. Tetapi kalau pas jembatan Mojo tidak ditutup paling hanya Rp300-Rp400 bahkan kadang tidak sampai segitu,” kata Fredy, pengelola jembatan kepada Z Creators, Is Ariyanto, Kamis (29/9/2022).

-
Warga melintas di jembatan anyaman bambu. (Z Creators/Is Ariyanto)

Jalan alternatif tersebut sebenarnya sudah lama dimanfaatkan warga untuk menuju ke Solo-Sukoharjo ataupun sebaliknya. Jika air Sungai Bengawan Solo sedang surut, maka warga akan membuat jembatan sesek bambu. 

-
Warga melintas di jembatan anyaman bambu. (Z Creators/Is Ariyanto)

Tetapi jika debit air tinggi, maka penyeberangan menggunakan perahu. Padatnya jalur alternatif tersebut merupakan imbas dari penutupan Jembatan Jurug B pada tanggal 18 September lalu dikarenakan adanya pekerjaan penggantian Jembatan Jurug B dan Jembatan Mojo, pada 26 September 2022. 

Artikel menarik lainnya: 

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.

-
Z Creators

Editor: Yayan Supriyanto

Tags

Rekomendasi

Terkini

15 Negara Terkecil di Dunia yang Layak Dijelajahi

Kamis, 28 Maret 2024 | 06:20 WIB
X