China mengapresiasi pemerintah Indonesia yang menyambut wisatawan mancanegara yang berbahasa Mandarin jelang Imlek.
Penyediaan staff yang bisa berbahasa Mandarin ini dinilai memberikan kemudahan terhadap wisatawan yang berasal dari China dan hanya bisa berbahasa Mandarin.
"Indonesia dan beberapa negara telah menyiagakan para stafnya yang bisa berbahasa Mandarin untuk membantu beberapa bidang pekerjaan terkait dengan pariwisata," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Wang Wenbin di Beijing, dikutip dari Antara, Rabu (11/1/2022).
Keramahan dan cara hangat menyambut wisatawan China itu dinilai bisa menjadikan Indonesia sebagai tujuan favorit wisatawan.
Baca juga: China Tetap Promosikan Pariwisata Musim Dingin di Tengah Kasus COVID-19 Mengamuk
"Sejumlah restoran China di tempat-tempat wisata seperti Bali yang tutup sementara karena COVID-19 akan kembali buka secara bertahap," kata Wang.
Demikian halnya dengan beberapa agen perjalanan wisata di Pulau Dewata itu, beberapa pengelola tempat wisata telah meluncurkan paket wisata Imlek untuk wisatawan China.
Wang kemudian menambahkan, pihaknya akan terus menyesuaikan langkah-langkah tanggap COVID-19 sesuai dengan perkembangan yang terjadi.
Baca juga: Tetap Sambut Turis China Meski COVID-19 Menggila, Menparekraf: Mereka Bertanggung Jawab
Misalnya dengan memastikan kondisi fit saat bepergian hingga mematuhi aturan protokol kesehatan yang telah ditetapkan.
"Kami juga mengingatkan para wisatawan China untuk berhati-hati dan memantau kondisi kesehatannya agar perjalanan ke luar negeri lancar dan menyenangkan," ujarnya.
China sendiri membebaskan warganya bepergian ke luar negeri meski kasus COVID-19 di Negeri Tirai Bambu tersebut sedang naik.
Indonesia sendiri tidak membatasi turis asal China. Namun, beberapa negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, dan anggota Uni Eropa menerapkan pembatasan kedatangan warga negara China.
Alasannya, negara tersebut dinilai tidak transparan dalam melaporkan perkembangan terbaru COVID-19.