5 Tradisi Unik di Indonesia, Dari Mekare-kare Hingga Bau Nyale

- Minggu, 12 Maret 2023 | 17:35 WIB
Tradisi Bau Nyale. (Pesona.Indonesia.Travel)
Tradisi Bau Nyale. (Pesona.Indonesia.Travel)

Indonesia terdiri dari beragam suku dengan tradisi berbeda-beda yang hingga sampai hari ini, tetap dilestarikan dari generasi ke generasi. Adat kebiasaan turun-temurun menjadi daya tarik wisatawan baik mancanegara maupun dalam negeri.

Data sensus penduduk Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia tahun 2010, jumlah suku di Indonesia mencapai lebih dari 300 kelompok etnik, tepatnya terdapat 1.340 suku bangsa. Dari jumlah tersebut, berbagai macam tradisi diwariskan dari generasi ke generasi.

Dalam keterangan RedDoorz yang diterima Indozone, Minggu (12/3/2023), ternyata ada 5 tradisi unik suku-suku yang ada di dalam negeri. Kira-kira apa saja, ya? Yuk simak!

Baca juga: Ngeri! Tradisi Unik Mirip Kuda Lumping Ini Bakal Ngejar Siapapun yang Pakai Baju Merah

1. Mekare-kare, Bali

-
Tradisi Mekare-kare. (Kikomunal-indonesia.dgip.go.id)

Selain memiliki keindahan alam yang memesona, daya tarik Bali juga berasal dari tradisi yang dijalani masyarakatnya. Salah satunya adalah Mekare-Kare.

Tradisi yang biasa disebut sebagai Upacara Perang Pandan ini merupakan upacara penghormatan terhadap Dewa Indra, yakni dewa perang dalam kepercayaan Hindu di Bali.

Masyarakat biasanya menjalani tradisi tersebut setiap tahun pada sasih kelima atau sekitar bulan Juni dalam kalender Masehi.

Panda diawali dengan upacara memohon keselamatan. Setelah itu, petarung akan saling memukul punggung setelah saling berangkulan. Mereka tidak merasakan kemarahan atau dendam satu sama lain ketika tradisi usai, lantaran melakukannya dengan ikhlas sebagai bagian dari adat.

2. Tabuik, Sumatera Barat

-
Tradisi Tabuik, Sumatera Barat. (IndonesiaKaya)

Tradisi lain yang menarik perhatian adalah Tabuik dari Sumatera Barat. Tradisi ini menggambarkan kebesaran Allah SWT yang membawa terbang jenazah cucu nabi Muhammad SAW, yakni Husain bin Ali ke langit dengan Buraq lantaran meninggal secara mengenaskan di Perang Karbala.

Masyarakat menjalani adat kebiasaan ini secara besar-besaran dengan melibatkan banyak orang, mulai dari persiapan sampai puncak acara. Tradisi Tabuik biasanya diadakan antara 1 sampai 15 Muharram.

Dalam penyelenggaraannya, mereka memulai dengan mengambil tanah, menebang batang pisang, mengarak jari-jari, mengarak sorban, melakukan proses menyambungkan badan Tabuik dan pernak-perniknya, melakukan upacara peringatan kematian Husain, dan membuang Tabuik ke laut.

Baca juga: Shoey, Tradisi Minum Alkohol dari Sepatu yang Lazim Dilakukan Orang Australia

3. Tradisi Bau Nyale, Nusa Tenggara Barat

-
Tradisi Bau Nyale. (Pesona.Indonesia.Travel)

Tradisi unik lainnya adalah Bau Nyale dari Nusa Tenggara Barat. Budaya ini beruapaya mencari proses cacing laut di sepanjang laut Pulau Lombok. Masyarakat setempat mempercayai jumlah nyale yang muncul akan berkaitan dengan jumlah hasil panen para petani.

Adat kebiasaan turun-temurun ini diselenggarakan di sepanjang pantai dari selatan hingga timur setiap tahun, yakni mulai dari Pantai Kaliantan, Pantai Seger, hingga Pantai Aan

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X