Traveller pernah dengar tentang Laut Mati? Lantas tahukah kamu kenapa disebut demikian?
Laut Mati yang terletak di antara Israel, Yordania dan sebagian di Tepi Barat, adalah danau garam di Asia barat daya.
Juga disebut sebagai Laut Asin dan Laut Lot, Laut Mati adalah badan air terendah di Bumi, dengan ketinggian terendah di darat.
Air Laut Mati ternyata sekitar 10 kali lebih asin dari air laut normal.
Apa yang menyebabkan pembentukannya?
Melansir berbagai sumber, berabad-abad yang lalu, laguna air asin terhubung ke Laut Mediterania.
Pergerakan lempeng tektonik Afrika dan Arab menggeser daratan antara Laut Mati dan Mawar Mediterania.
Akibatnya, hal ini memutus pasokan air laut untuk Laut Mati, sehingga membuatnya terkurung di daratan.
Laut dialiri oleh air dari mata air tawar dan akuifer, akibat kurangnya aliran keluar, air berkumpul di Laut Mati dan kemudian menguap di gurun yang panas lalu meninggalkan garam.
Apakah Laut Mati benar-benar mati?
Jawabannya adalah ya! Pasalnya, kamu mungkin tidak akan menemukan burung, ikan, atau tumbuhan di dalam dan sekitar Laut Mati karena perairan birunya yang tidak ramah, yakni 1412 kaki di bawah permukaan laut.
Selain itu, bebatuan dan pasir tampak berkilau di tepi laut ini karena adanya kristal natrium klorida.
Di tengah perbukitan Yudea dan Pegunungan Jordan, pengunjung biasanya ramai berdatangan untuk menikmati khasiat penyembuhan Laut Mati.
Orang-orang juga menutupi tubuh mereka dengan masker lumpur Laut Mati sebelum berjemur agar tubuh dapat menyerap asam hialuronat dan mineral lain yang ada di tanah liat.
Tidak ada olahraga air di Laut Mati
Traveller tidak akan menemukan perahu motor, kendaraan air lainnya atau bahkan ombak yang bergulung di laut ini.
Meskipun demikian, pemandangan yang masih asri dan suasana yang tenang membuat Laut Mati tampak menjadi destinasi pilihan.
